Serpongupdate.com – Real Estate Indonesia (REI) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) yang ke VII di Ballroom Atria Hotel Gading Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (28/10/2019).
Ada tiga kandidat yang akan merebut kursi Ketua DPD REI Banten, yakni Lilis Komariah, Ogus Dharmawan dan petahana, Roni H. Adali.
Selain agenda pemilihan Ketua REI Banten, Musda ini juga membahas tentang sinergitas DPD REI Banten dengan pemangku kepentingan.
“Siapapun ketua terpilh, DPD REI siap bersinergi dengan para pemangku kepentingan. Itu sebabnya, DPD REI Banten menandatangani sejumlah kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, antara lain pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, PLN, BPN, perbankan bahkan dengan Kejaksaan,” terang Ir.H. Roni Adali, Ketua DPD REI Banten, saat pembukaan musyawarah DPD REI Banten.
Dalam Musda tersebut, DPD REI Banten mencatat torehan kinerja yang membuahkan hasil positif.”Setidaknya ada tiga prestasi yang membawa REI Banten maju dan berkembang menjadi organisasi pengembang hingga hari ini,” katanya.
Ketiga prestasi tersebut, yakni :
Kinerja pertama. Keanggotaan kami yang tadinya hanya berjumlah sekitar 60 pengembang, dengan konsolidasi tersebut, jumlah anggota DPD REI Banten kini mencapai sekitar 180 pengembang.
Kinerja kedua. Konsolidasi untuk memperkuat pondasi organisasi dengan cara bersafari ke berbagai kegiatan untuk memastikan eksistensi organisasi serta meningkatkan kompetensi.Program kompetensi ini merupakan bagian dari 7 pilar utama program DPP REI.
“Penetapan kompetensi ini menguji kemampuan pengembang yang menjadi anggota REI Banten untuk membangun perumahan layak huni,” katanya.
Kinerja ketiga. Berkaitan dengan integritas yang harus dibutuhkan pengembang untuk terus menerus menjaga nama baik.”Tanpa integritas, pengembang bakalan tergoda mencari keuntungan sesaat dengan menghalalkan semua cara,” ujar Roni.
Sementara, Ketua DPP REI Soelaiman Soemawinata menerangkan, lewat pendidikan dan pelatihan, pengembang diharapkan mampu meningkatkan kompetensi, daya saing, dan integritas.“Integritas mutlak dibutuhkan pengembang untuk terus menerus menjaga nama baik. Tentu saja hal tersebut tak datang dengan tiba-tiba, butuh waktu yang panjang dan perjuangan terus menerus untuk mewujudkannya. (sbr)