28.7 C
Tangerang Selatan
Selasa, 26 November 2024
Serpong Update
Gallery

Gugur Pada Pristiwa Lengkong, Bakal Calon Wakil Walikota Tangsel Rahayu Saraswati Tabur Bunga di Makam Eyangnya

Serpongupdate.com – Memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 75 Bakal Calon Wakil Walikota Tangsel lakukan tabur bunga di kedua makam eyangnya yang gugur pada saat pertempuran lengkong yang dikenal dengan pristiwa perang lengkong pada tahun 1946.

Kedua eyang dari Rahayu Saraswati itu adalah Subianto dan Soedjono yang gugur pada tanggal 25 Januari 1946 dalam Pertempuran Lengkong, Serpong, Kakek kandung Saraswati sendiri adalah Soemitro Djojohadikoesoemo, seorang begawan ekonomi Indonesia, salah satu peletak dasar arah pembangunan ekonomi Indonesia.

Kini Rahayu Saraswati bakal calon Wakil Walikota Tangsel yang maju bersama pasangannya Muhamad sebagai bakal calon Walikota Tangsel inipun berkeingina meneruskan perjuangan leluhurnya sesuai zaman di mana ia berbakti dan tekad tersebut Dia tuangkan dalam secarik puisi dengan judul “17 Agustus 2020, Surat Kecil untuk Eyang”.

Bagi Saraswati, kemerdekaan adalah jembatan emas menuju sejahtera bersama. Sejahtera yang tak semata bersifat material, tetapi lebih jauh dari itu, sejahtera hati dan pikiran. Setiap orang diberi ruang merdeka, ruang bebas untuk berbicara dan untuk didengarkan. Saraswati percaya, tanpa kemerdekaan untuk berpikir, berbicara dan didengarkan, maka tidak akan ada kreativitas dan inovasi.

Menurutnya pemimpin, harus mewujudkan hal itu. Memberi ruang kepada rakyat untuk bebas menyampaikan keinginan dan kebutuhan mereka, mendengarkannya sepenuh hati, dan menjadi pertimbangan utama para pemimpin di wilayahnya untuk mewujudkannya,” tuturnya.

Selanjutnya ia menambahkan kolaborasi dengan rakyat tidak boleh dianggap sebagai sebuah beban oleh para pemimpin. “Kolaborasi rakyat dan pemimpin justru akan melahirkan kreativitas dan inovasi bersama yang sesuai dengan apa yang diharapkan rakyat, sesuai dengan kebutuhan rakyat dan wilayahnya,” tegasnya.

Ia juga melanjutkan semangat kolaborasi yang sebenarnya sudah diajarkan nenek moyang bangsa Indonesia lewat tradisi “gotong royong”.

“Tradisi tersebut merupakan perwujudan nyata bahwa kebijakan pemerintah seharusnya bukan semata dari atas ke bawah. Kebijakan harus datang dari bawah, pemimpin mesti lebih dulu menyerap suara, kebijakan dan kearifan rakyat, untuk diwujudkan bersama-sama. Tugas pemimpin adalah mewujudkan harapan rakyat,” ujar Saraswati.

Saraswati juga mengungkapkan semangat teesebut diyakininya sebagai jalan terbaik dalam mengisi kemerdekaan. “Memberi kemerdekaan, kebebasan kepada rakyat untuk berpikir, berbicara, menyampaikan pendapat, dan pemimpin wajib mendengarkan, lalu bersama-sama merumuskan upaya untuk mewujudkannya,” tutur Saraswati yang juga anggota DPR RI periode 2014-2019.

Dia juga menegaskan bahwa Kepemimpinan politik di berbagai tingkat, termasuk di level kabupaten dan kota, harus mampu mengarahkan segenap energi dan potensi bangsa tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, golongan dan jenis kelamin, untuk memenangkan masa depan. Tanpa hal itu, lanjutnya, kemerdekaan hanya pencitraan belaka.

Berikutnya untuk memenangkan masa depan, Saraswati juga menekankan agar pemerintahan di berbagai tingkatan terus berjuang sepenuh hati membantu rakyat melewati pandemi COVID-19 dengan semaksimal mungkin. Memberi pelayanan kesehatan semaksimal mungkin, tanpa lelah mengimbau dan mengajak masyarakat untuk 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Tak kalah penting adalah memberi rasa aman kepada ibu untuk membawa anak-anaknya ke tempat pemberian imunisasi dan mendapatkan asupan gizi yang baik agar angka bayi kurang gizi dan gagal tumbuh (stunting) semakin rendah, sehingga Generasi Emas 2045 bisa terwujud.

“Selamat merayakan Hari Merdeka. Mari terus bergotong royong mengisi kemerdekaan. Merdeka negeriku, merdeka bangsaku, merdeka seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” pungkasnya. (Hen/rls)

Berita Terkait

Leave a Comment