Serpongupdate.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merilis hasil survei tingkat partisipasi pemilih oleh Arus Survei Indonesia (ASI). Disana terungkap, jumlah pemilih terbanyak berdasarkan profesinya berasal dari kalangan ibu rumah tangga (IRT).
Survei dilaksanakan pada tanggal 16 hingga 20 Desember 2018, dengan sampling yang diambil dari 120 responden yang tersebar di 4 wilayah Kota Tangsel, yakni Pondok Aren, Pamulang, Ciputat Timur dan Ciputat.
Dari hasil survei dibeberkan, jika kalangan IRT mendominasi pemilih yang akan mencoblos dalam Pemilu 2019, dengan jumlah prosentase mencapai 34,17 persen. Selanjutnya disusul profesi terbanyak lainnya berturut-turut, yaitu karyawan swasta 16, 67 persen, wiraswasta kecil 12,50 persen.
Kemudian pedagang kecil sebanyak 10 persen, buruh 8,33 persen, pelajar atau mahasiswa sebanyak 5,83 persen, pengajar 3,3 persen, pensiunan 2,50 persen, pengusaha 1,67 persen, pengangguran 1,67 persen, dan pejabat sebanyak 0,83 persen.
“Sebanyak 95 persen publik mengetahui akan ada Pemilu Presiden dan Legislatif pada 17 April 2019. Kalau dari profesinya, maka yang dominan adalah kalangan ibu rumah tangga dengan prosentase 34,17 persen,” terang Ali Rif’an, Direktur Eksekutif ASI saat memaparkan hasil survei bersama Komisioner KPUD Tangsel, Rabu (9/1/2019).
Dari survei tersebut, diperoleh keterangan jika 93,33 persen responden menjawab “Pasti Mencoblos”, lalu 5 persennya mengaku “Belum Pasti Mencoblos”, dan 1,67 persennya menyatakan tegas “Tidak Akan Mencoblos” pada Pemilu serentak 2019.
Hasil survei lainnya menyebutkan, jika potensi politik uang masih tetap terjadi. Dimana sebanyak 35 persen responden akan menerima jika diberi uang oleh kandidat atau partai politik, dan 59, 17 persen lainnya akan menolak.”Data menyebutkan bahwa 18, 33 persen responden mengatakan jika uang dapat memengaruhi pilihan politik,” paparnya.
Sementara itu, Ketua KPU Tangsel, Bambang Dwitoro, menjelaskan, survei dilakukan guna mengetahui strategi yang tepat dalam meningkatkan jumlah partisipasi pemilih di masing-masing daerah. Hal itu mengacu pada target partisipasi KPU RI terhadap semua KPUD Provinsi, Kabupaten dan Kota yang minimal memeroleh 77, 5 persen suara.”Survei ini digunakan untuk memetakan, kira-kira strategi apa yang tepat agar tingkat partisipasi itu tercapai,” ucapnya.
Menurut Bambang, hasil survei itu menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Kota Tangsel terhadap pelaksanaan Pemilu 2019 cukup tinggi. Bahkan mengalami peningkatan dari Pemilu 2014 lalu.
“Sebelumnya memang rendah, Pemilu 2014 mencapai 69 persen, sebelumnya Pileg 67 persen. Lalu Pemilihan Wali Kota 2015 turun menjadi 56 persen, dan meningkat lagi di Pilgub (Banten) 2017. Kalau dari data survei ini, berarti mengalami peningkatan jumlah partisipasi,” tukasnya. (jol)