PT. Sumampau Hotels and Resorts, pemilik merek Hotel Aviary, menerapkan konsep keberlanjutan dengan mempersiapkan dibukanya hotel dan serviced apartemen ramah lingkungan pertamanya yang inovatif di selatan Jakarta.
Hotel Aviary Bintaro, yang dibuka pada Mei 2017 lalu, memiliki misi dan bertanggungjawab terhadap lingkungan dalam menyediakan fasilitas yang berasas organik kepada para tamunya.
Integral dengan filosofi merek jauh sebelum pembangunan dimulai, pemilik dari proyek yang baru saja dibuka tersebut mengimplementasikan infrastruktur penting dalam menjalankan etos kerbelanjutan lingkungan, terutama pada wilayah manajemen pembuangan dan energi. Sedangkan penghitungan penghematan air pun dilakukan dengan baik dan lebih dari sekedar topik diskusi semata.
Selain itu, dengan adanya pepohonan rimbun di sekitar hotel menjadi hamparan hijau mirip dengan suasana di pedesaan. Untuk penghematan sumber daya alam bernilai tinggi dilakukan melalui pencahayaan dengan LED dan pesan-pesan di dalam kamar untuk menghemat pencucian kain serta pemakaian penyejuk udara.
Untuk bangunan koridor terbuka di luar kamar pun memangkas kebutuhan akan energi, begitu juga dengan sistem pembuangan ramah lingkungan dan tumbuhan yang dirawat.
CEO dan Pendiri Hotel Aviary Bintaro, Aswin Sumampau mengatakan, pemikiran hijau tersebut melatarbelakangi pembangunan hotel dan komitmen ini tidak bisa ditawar lagi.
“Para tamu yang menginap dapat merasakan hotel dengan ramah lingkungan dan benar-benar dijalani. Ini merupakan bisnis yang dapat diandalkan dan penuh tanggungjawab,” ujarnya.
Lebih lanjut Aswin menerangkan, indutri travel, pariwisata dan perhotelan di Indonesia berkembang dengan sangat cepat sehingga baik industri perhotelan maupun wisatawan memiliki kesempatan untuk berperan dalam keberlanjutan yang mendukung penyelamatan lingkungan dan pada akhir planet bumi ini.
“Filosofi berwawasan lingkungan yang diterapkan oleh Aviary Bintaro menjadi bagian dari DNA pengembangan kami yang terintegrasi dengan perangkat yang kami operasikan,” ucapnya.
Laporan pengurangan jejak karbon yang diterapkan oleh hotel tersebut akan dihitung dan dimonitor kemajuannya pada analisa pertama setelah tiga bulan hotel tersebut dibuka nanti, dan laporan ini akan terus diperiksa dan diumumkan kepada para tamu hotel secara transparan.
Desain hotel juga menjadi pemandangan yang tak akan terlupakan dengan sangkar burung setinggi 18 meter yang terletak di lobby, siap menjadi pusat kekaguman para tamu hotel, selain itu kamar-kamarnya pun diberi nama dari jenis burung yang berasal dari berbagai daerah.
Terletak dekat dengan bandara internasional, sumber utama pada bisnis hotel baru tersebut adalah acara pertemuan dan pernikahan yang memiliki akses pada fitur-fitur hijau dan area taman, di samping tamu korporat dan keluarga.