32.7 C
Tangerang Selatan
Kamis, 12 Juni 2025
Serpong Update
EDUCATION

Humanity Project GMLS dengan UMN di Lebak Selatan Resmi Ditutup: 25 Mahasiswa Berkolaborasi untuk Mitigasi Bencana

Serpongupdate.com  – Setelah berjalan selama empat bulan, program Humanity Project hasil kolaborasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) resmi berakhir pada akhir Mei 2025. Sebanyak 25 mahasiswa lintas jurusan terlibat langsung dalam proyek berbasis edukasi dan teknologi untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana di wilayah rawan tsunami.

Dimulai sejak Februari 2025, Humanity Project telah menggelar tiga gelombang kunjungan lapangan, masing-masing selama 10 hari, di berbagai wilayah di Lebak Selatan—seperti Kampung Cipurun, Nagajaya, Panggarangan, Bayah, dan sekitarnya. Mahasiswa tinggal dan bekerja langsung bersama masyarakat, mengembangkan program berbasis edukasi seni, teknologi, literasi anak, hingga pelatihan guru.

Program ini melibatkan mahasiswa dari jurusan Ilmu Komunikasi, Teknik Elektro, Informatika, dan Sistem Informasi UMN. Karya dari Humanity Project ini antara lain:

●             Festival karya seni GEMINA yang melibatkan 150 siswa SD dalam lomba mewarnai, pertunjukan teater, dan kegiatan seni lainnya yang mengedukasi anak-anak tentang mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami;

●             “Sang Ombak Raksasa”, sebuah video musik edukasi mitigasi bencana tsunami yang dibuat bersama warga dan siswa Situregen; Video Musik “Sang Ombak Raksasa” dapat disaksikan di kanal YouTube Gugus Mitigasi Lebak Selatan.

●             Rumah MARIMBA 3 di Kampung Cipurun, pusat literasi anak yang menyimpan buku aktivitas, board game kebencanaan, dan dokumentasi lokal;

●             PASIAGANA, pelatihan mitigasi untuk 21 guru agar menjadi agen perubahan di sekolah-sekolah zona merah;

●             Instalasi sistem peringatan dini tsunami (Early Warning System) di SMAN 1 Bayah dan Masjid Al-Ittihad Cisiih, berbasis LoRa–ESP32.

Program ini mendapat sambutan positif dari warga dan mitra lokal. Ibu Entin Rohmiati, Wakil Kepala SDN 2 Situregen menyebutkan, “Kolaborasi ini sangat bermanfaat. Anak-anak belajar sambil bermain, dan guru-guru pun mendapat perspektif baru tentang mitigasi.”

“Saya baru pertama kali ikut pelatihan mitigasi seperti ini. Sekarang saya lebih tahu bagaimana menenangkan anak-anak saat gempa terjadi,” tambah Enok Liska Listiyani, guru MTS Cisiih, peserta PASIAGANA.

Humanity Project menjadi wujud nyata dari visi GMLS untuk membangun masyarakat Lebak Selatan yang siaga dan tangguh menghadapi bencana alam, serta mendukung misi GMLS dalam mengembangkan edukasi kebencanaan, menjalin kemitraan lintas sektor, dan membangun jejaring komunitas responsif. Dengan menggabungkan kekuatan pemuda, teknologi, dan pendekatan berbasis budaya lokal, proyek ini memperkuat pondasi mitigasi yang inklusif dan berkelanjutan. (Rls)

Berita Terkait

Leave a Comment