33.6 C
Tangerang Selatan
Senin, 28 Oktober 2024
Serpong Update
Gallery

Insya Allah, Penumpang Selamat dan Aman

Tak ada yang berani menjamin keselamatan penumpang eretan yang berada di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten. Moda transportasi tradisional ini telah lama dikenal warga Tangerang untuk mencapai Kabupaten dan Kota Tangerang yang dibelah aliran sungai Cisadane.

Bagaimana tidak, eretan yang dimiliki para bos kecil di Tangerang ini jauh dari kata layak sebagai moda penyebrangan sungai. Pengguna jasa ini pun seolah tidak pernah diurungkan niatnya karena persoalan keterbatasan.
“Memang adanya begitu, dari dulu juga engga pernah ada masalah. Kalau ajal mau dikata apa,” cetus Herman pengguna eretan.

Anwar, pekerja eretan yang ada di RT 01/02 Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari menerangkan, tak ada satupun perlengkapan keselamatan yang dimiliiki kapal eretan tempatnya bekerja.Namun pihaknya memastikan penumpang eretan akan sampai dengan selamat ke seberang sungai yang dituju.

“Filling aja, kalau cuaca normal, air sungai engga banjir (sedang tinggi) insya Allah, aman,” kata Anwar, Senin 17 April 2017.

Meski begitu, dia menyadari bahwa moda penyebrangan sungai miliknya harus mementingkan keselamatan penumpang dan semua awak eretan.

“Pokoknya kalau banjir kita engga jalan. Itu udah pasti, sewa (penumpang) juga ngerti engga bakal maksa. Kita juga maksimal angkut 30 motor sekali jalan,” bilang dia.

Memang saja diakui Joni pekerja eretan lainnya mengaku, jika air sungai sedang tinggi dia membatasi 10 motor saja untuk satu kali penyebrangan. “Lebih dari itu engga berani, makanya antrian bisa panjang. Tapi mending begitu daripada ngorbanin yang lain,” ucapnya.

Disebutkan Anwar, ada beberapa pangkalan eretan yang menjamur di sisi sungai Cisadane khusunya di wilayah Kampung Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari di Kota Tangerang dan di wilayah Kedaung Barat di Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.

“Setiap pangkalan ada dua eretan, satu eretan di sisi Kampung Kedaung Baru dan satu di sisi Kampung Kedaung Barat. Mereka jalan berbarengan agar setiap pangkalan ada eretan yang standbye,” kata dia.
Menurut pengakuan Anwar yang juga asli warga Kedaung Baru, keberadaan eretan untuk moda penyebrangan sungai Cisadane di Tangerang sejak puluhan tahun lalu.

“Sudah puluhan tahun, dari jamanya duit sen-senan,” ucap dia yang baru 5 tahun menjadi pekerja kasar di eretan.(han)

Berita Terkait

Leave a Comment