Badan Tenaga Atom dan Nuklir (Batan), menargetkan pengoperasian Iridiator Gama Merah Putih pada Agustus 2017. Nantinya Batan bersama Hongaria akan bekerjasama mengoperasikan Iradiator isotop berkapasitas produksi 30 gros ton setiap harinya.
Kepala Batan, Djarot Wisnubroto, mengungkapkan, saat ini pembangunan iradiator seluas 20 hektar di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( Puspiptek) telah memasuki 70 persen tahapan pembangunan.
“Sehingga tahun 2018 bisa full dioperasikan, diharapkan ini bisa dimanfaatkan pelaku UMKM di Tangerang Selatan dan Banten,” katanya, Selasa, 7 Februari 2017, di Puspiptek, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Menurutnya, pembangunan Iradiator Gama Merah Putih ini didasari pertimbangan untuk meningkatkan kualitas komoditas produk industri dan kesehatan agar memiliki nilai tambah ekonomi.
“Terutama komoditas yang akan diekspor. Komoditas buah, ikan, rempah-rempah, bahan obat, bahan kosmetik, alat kesehatan yang akan diekspor ke negara lain perlu dilakukan proses pengawetan dan sterilisasi, serta memperluas jangkauan pemasaran komoditas produk industri Indonesia ke negara lain,” kata Djarot.
Dijelaskan dirinya, saat ini di Indonesia, baru ada satu unit Iradiator dengan kapasitas besar yang digunakan secara komersial untuk melayani jasa iradiasi yaitu di Cibitung dan sudah kelebihan kapasitas produksi.
“Sebanyak 200 industri lebih telah memanfaatkan iradiasi di Cibitung dan kami melihat pertumbuhannya kedepan akan semakin positif,” terangnya.
Lebih jauh, Djarot menambahkan, pembangunan konstruksi yang dilakukan oleh PT Adhi Karya dengan pagu senilai Rp 76 miliar lebih itu sudah selesai dan kini memasuki pengerjaan pada tahap pemasangan sistem mekanik dan elektrik. “Secara pararel, pada tahun ini akan dilakukan proses pengadaan sumber radioaktif,” katanya.
“Apabila keseluruhan pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai rencana maka diproyeksikan pada bulan Agustus 2017 Iradiator akan diresmikan pengoperasiannya,” terang Djarot Wisnubroto.
Terakhir, guna memastikan kelancaran operasional Iradiator tersebut, akan dilakukan uji coba pengoperasian (komisioning), setelah diresmikan pembanguan kontruksinya.
“Pembangunan Iradiator Gama Merah Putih dilaksanakan atas kerjasama Batan dengan perusahaan Izotop Hongaria yang telah berpengalaman dalam membangun Iradiator yang andal, aman dan efisien serta memenuhi ketentuan International Atomic Energy Agency/IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional),” terang Djarot.
Kedepannya Iradiator ini diharapkan akan menjadi model atau master pembangunan Iradiator lain di seluruh Indonesia.