27.1 C
Tangerang Selatan
Selasa, 26 November 2024
Serpong Update
RELEASE

Kementerian PUPR Lanjutkan Revitalisasi Pasar Johar di Bagian Selatan

Serpongupdate.com –  Setelah menyelesaikan revitalisasi Pasar Johar Semarang bagian tengah dan Utara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan penugasan lanjutan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk merevitalisasi bagian Selatan pasar bersejarah yang termasuk Cagar Budaya Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

“Yang terpenting saat ini setelah revitalisasi  selesai adalah pedagang bisa segera masuk ke Pasar Johar, meskipun saya tahu kiosnya belum cukup. Sehingga nanti yang di sebelah Selatan akan dikerjakan lagi oleh Kementerian  PUPR,” kata Presiden usai meninjau Pasar Johar Semarang, Senin (30/12/2019).

Dalam tinjauan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR siap kembali melaksanakan tugas untuk revitalisasi Pasar Johar bagian Selatan. “Sesuai arahan Presiden di Pasar Johar tadi untuk menyelesaikan yang bagian Selatan dan blok pasar yang rencananya memiliki tiga hingga empat lantai. Itu akan kita kerjakan, mudah-mudahan bisa mulai tahun depan,” katanya.

Diungkapkan Menteri Basuki, berdasarkan usulan sementara Pemerintah Kota (Pemkot) untuk pembangunan Pasar Johar dibutuhkan anggaran sekitar Rp150 miliar. “Namun yang utama, diharapkan sebelum proyek revitalisasi bagian Selatan selesai, dua bangunan pasar Johar yang sudah selesai direvitalisasi bisa segera dimanfaatkan oleh pedagang,” tuturnya.

Dikatakan Menteri Basuki, mengingat program revitalisasi ini menggunakan pendanaan APBN, maka semua lapisan masyarakat berhak untuk mendapatkan perlakuan adil serta saling menguntungkan.

Sebelum terjadi kebakaran pada 2015, Pasar Johar sebelumnya mampu menampung tujuh ribu pedagang, dan kini yang sudah siap dihuni untuk sekitar empat ribu pedagang.

Pasar Johar sudah sejak lama menjadi pasar sentral dan menjadi denyut nadi perekonomian Jawa Tengah. Sebelum dilakukan rehabilitasi, kondisi Pasar Johar yang dibangun tahun 1930-an oleh arsitek Belanda Herman Thomas Karsten telah mengalami kerusakan. Revitalisasi yang dilakukan Kementerian PUPR tetap mengedepankan prinsip-prinsip pelestarian bangunan gedung cagar budaya dengan melibatkan Pemerintah Daerah.

Untuk masing-masing bangunan Pasar Johar Baru, saat ini sudah dilengkapi kios-kios yang nantinya bisa digunakan langsung oleh para pedagang. Masing-masing kios terbuat dari kayu yang sudah dipernis warna cokelat, sehingga kesan klasik sangat terlihat. Selain itu, tiang-tiang penyangga atap bangunan yang dulunya terlihat lapuk, kini sudah direvitalisasi kembali dengan sebagian tiang yang diekspos sesuai bentuk aslinya. Untuk bagian yang masih menjaga bentuk aslinya juga pada bagian toilet yang mempertahankan bentuk kloset jongkok.

Kelengkapan lain yang sudah ditambah, yaitu genset, sistem drainase yang baik, Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR), dan dilengkapi CCTV di setiap sudut bangunan.

Diharapkan dengan selesainya revitalisasi para pedagang dapat kembali berjualan dengan kondisi yang lebih nyaman. Pasar Johar nantinya juga dapat menjadi objek wisata Kota Semarang, terlebih lokasinya berdekatan dengan Kawasan Kota Tua Semarang yang saat ini juga tengah ditata oleh Kementerian PUPR.

Pekerjaan revitalisasi dilakukan dengan nilai kontrak konstruksi sebesar Rp 146,09 miliar dengan kontraktor adalah PT Nindya Karya. Pekerjaan yang dilakukan diantaranya adalah rehabilitasi bangunan, pekerjaan rangka atap lengkung, mekanikal elektrikal, pemasangan paving, pemasangan tegel los penjual daging, pengecatan rangka meja lapak, dan pembuatan bak kontrol drainase. Sementara revitalisasi bangunan depan pasar dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang.

Turut mendampingi Menteri Basuki dalam peninjauan tersebut Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Widiarto, Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Kepala Balai Sarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Sugiharjo, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (rls)

Berita Terkait

Leave a Comment