Serpongupdate.com – Pengurus dan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diinstruksikan untuk mulai memanaskan mesin partai jelang pelaksanaan Pemilu 2019 mendatang. Hal ini dikatakan Ketua DPC PPP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Eeng Sulaiman saat menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) PPP yang ke-45 di Resto Kampung Anggrek, Serpong, Kota Tangsel, Sabtu (06/01/2018).
“Saya mengajak kepada kader serta seluruh pengurus untuk berjuang bersama jelang Pemilu 2019 minimal mendapat satu fraksi di DPRD Kota Tangsel, dimana sebelumnya PPP di Tangsel hanya ada dua kursi,” ucap Eeng
Peringatan Hari Lahir PPP hari ini merupakan salah satu pemanasan mesin Partai. Karena tahapan-tahapan Pemilu 2019 akan segera dimulai.
“PPP merupakan partai terbuka dan mempersilahkan kepada masyarakat agar dapat mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Legislatif,” ucap Eeng.
Sementara itu Ketua DPW PPP Provinsi Banten Agus Setiawan secara tegas mengatakan jika PPP Tangsel tidak dapat memenuhi target satu fraksi di DPRD Tangsel tahun 2019 mendatang maka kepemimpinan Eeng Sulaiman akan dievaluasi alias dicopot.
“Niat membangun PPP meraih tiga besar hanya dapat diwujudkan dengan kerja cerdas dan kerjasama seluruh pengurus dan kader PPP. Seluruh kader harus memberikan dedikasi terbaiknya kepada PPP Tangsel dengan mewujudkan satu fraksi. Jika tidak terwujud satu fraksi maka kepengurusan Ketua DPC PPP Tangsel saat ini akan dilakukan evaluasi,” tegas Agus.
Ditempat yang sama Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie berterimakasih karena PPP merupakan salahsatu partai yang mengusung pasangan Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tangsel 2015 yang lalu.
“Sebentar lagi tahapan Pemilu 2019 akan segera dimulai, harapannya adalah PPP dapat mengikuti tahapannya seperti partai lainnya dalam mensukseskan Pemilu 2019 mendatang. Bersama Ibu Airin Rachmi Diany, saya mendapat dukungan dari PPP sebagai Pemimpin Daerah Kota Tangsel,” kata Benyamin.
Ia berpesan agar PPP mendukung proses pembangunan yang dilakukan oleh Pemkot Tangsel.
“Kedepannya diharapkan pembangunan di Tangsel senantiasa berdasarkan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Namun yang terjadi saat ini Pancasila hanya diletakan sebagai catatan sejarah saja dan diganti dengan Ideologi berupa teknologi, uang atau golongan. Jika ini terjadi maka akan timbul disintegrasi bangsa. Seharusnya Pancasila dapat mengikat kesatuan dan persatuan bangsa,” pungkas Benyamin Davnie. (Nto)
