Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk mensejahterakan masyarakat melalui konsep “Kota Layak Dikunjungi” secara perlahan mulai menampakkan hasil.
Dengan mandiri masyarakat bersama dengan pihak swasta mulai mengembangkan konsep “Kampung Wisata” yang menonjolkan kekhasan masing-masing, mulai dari Kampung Anak di Larangan Utara,, kemudian Kampung Warna-Warni di Kelurahan Tanah Tinggi, dan yang masih hangat “Kampung Bekelir” yang berada di RW 01 Kelurahan Babakan Kota Tangerang.
Kampung Bekelir mengusung konsep Heterogenitas Masyarakat Tangerang yang diwujudkan dalam harmonisasi warna yang menghiasi tembok rumah warga yang berada di persis di pinggir Kali Cisadane, yang menjadi sumber penghidupan masyarakat Kota Tangerang.
Konsep Kampung Bekelir diinisiasi oleh berbagai lapisan masyarakat Kota Tangerang mulai dari seniman, budayawan dan juga wartawan, ulama bahkan LSM. Secara bersama mereka ingin mengenalkan keragaman budaya yang ada di Kota Akhlakul Karimah kepada khalayak, lewat lukisan mural dan tiga dimensi.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah yang membuka langsung acara tersebut menyampaikan apresiasinya kepada seluruh lapisan masyarakat yang terlibat. Ini contoh ide yang dibuat menjadi kongkret, dan ini patut diapresiasi/.
“Mudah-mudahan ini menjadi destinasi wisata baru di kota Tangerang,” tutur Wali Kota menambahkan, Minggu. 30 Juli 2017.
Setelah secara rutin menggelar berbagai event lokal yang berkelas nasional seperti Festival Cisadane, Festival Budaya, Festival Kuliner, dan beberapa festival lainnya, dimana melalui event-event tersebut banyak kemudian bermunculan berbagai khasanah budaya masyarakat Tangerang yang bisa dijual di taraf nasional bahkan internasional. Sehingga tidak mengherankan bila kemudian bermunculan berbagai event yang diinisiasi oleh masyarakat secara mandiri untuk lebih menonjolkan kearifan lokal masyarakat Kota Tangerang yang beragam.
Oleh karenanya, Wali Kota mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk terus menggali berbagai potensi yang ada di lingkungannya masing-masing, sehingga ada nilai jual yang bisa menjadi daya tarik masyarakat luar untuk datang ke Kota Tangerang.
Sementara itu, Syukron Ketua Penyelenggara menyampaikan Kampung Bekelir mengusung konsep Kampung Wisata yang menonjolkan kekhasan budaya Tangerang yang tersaji melalui mural, grafiti dan lukisan yang menghiasi 300 rumah yang ada di RW 03 Babakan.
“Kami berharap pengecatan 300 rumah tersebut selesai di tanggal 16 Agustus,” paparnya.
Communication Manager Project Kampung Bekelir, Andika Panduwinata mengatakan, warga sekitar bersama para seniman dari berbagai daerah, dan sejumlah negara terlibat dalam kegiatan melukis atau membuat mural.
Dalam pembuatan Kampung Berkelir ini, ada 300 rumah warga yang dijadikan media untuk melukis. Para seniman gambar dari Bandung, Yogyakarta, Cilacap, Semarang. Bahkan adapula seniman dari mancanegara, salah satunya dari Filipina.
“Mereka membuat lukisan tiga dimensi tentang ikon Kota Tangerang, seperti Lenggang Cisadane, Gambang Kromong, Cokek, Laksa, Masjid Al Azhom dan masih banyak lagi yang lainnya,” ungkapnya.(abe)