Serpongupdate.com – Kelompok Lippo melalui Siloam Hospitals dan Nahdlatul Ulama melalui Yayasan Syubbanul Wathon mengadakan acara topping-off atau peletakan batu terakhir pembangunan Rumah Sakit Umum Syubbanul Wathon – Tegalrejo, (20/3).
RSU Syubbanul Wathon merupakan hasil pertama langkah nyata dari kemitraan Kelompok Lippo dan Nahdlatul Ulama yang bertujuan untuk membangun beberapa rumah sakit di daerah, khususnya daerah berekonomi berbasis rakyat dengan sasaran pemberdayaan ekonomi daerah dan kesejahteraan rakyat daerah.
Di dalam kemitraan pembangunan rumah sakit dan pelayanan kesehatan ini, Kelompok Lippo memfasilitasi dan menyediakan kebutuhan keuangan, pengelolaan, sistem operasional dan pemberdayaan sumber daya manusia dalam membangun rumah sakit umum tipe C di Tegalrejo berkapasitas 180 tempat tidur dan melayani daerah seluas kurang lebih 30 km2 dengan jumlah penduduk kurang lebih 60 ribu orang.
Setelah penandatanganan kemitraan pada 16 Oktober 2017 lalu, yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Puan Maharani, pelaksanaan pembangunan rumah sakit ini dimulai pada Desember 2017.
RSU Syubbanul Wathon dibangun diatas lahan seluas ±4.800 m2 yang disediakan oleh Yayasan Syubbanul Wathon, dengan total luas bangunan ±6.000 m2, terdiri dari 3 lantai dengan kapasitas 180 tempat tidur, yang akan dibangun dalam dua tahap, dengan tahap pertama sebanyak 120 tempat tidur. RSU Syubbanul Wathon diharapkan beroperasi dan mulai melayani masyarakat di bulan Juli 2018.
Sekjen PBNU, Dr. Ir. HA. Helmy Faishal Zaini mengatakan, bahwa adanya kerjasama semakin memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Kerjasama ini sangat membahagiakan para santri, pengurus yayasan, dan masyarakat Tegalrejo karena akan terlayani fasilitas kesehatannya. Dan dengan peralatan kesehatan modern, masyarakat Tegalrejo tidak usah jauh-jauh pergi ke Yogyakarta atau ke Semarang untuk memeriksakan kesehatannya,” papar HA. Helmy Faishal Zaini.
Dalam kesempatan yang sama, Chairman Lippo Group, DR. Mochtar Riady menambahkan bahwa warga setempat turut diberi kesempatan guna diberdayakan, dilatih untuk memenuhi sumber daya bagi operasional rumah sakit.
“Kami utamakan perekrutan dan penempatan tenaga kerja lokal dengan pelatihan intensif agar memenuhi sumber daya guna operasional rumah sakit ini,” papar Mochtar Riady.
Kelompok Lippo dan NU memiliki visi dan cita-cita yang sama, bahwa RSU Syubbanul Wathon merupakan yang pertama dari beberapa rumah sakit kemitraan yang akan dibangun di beberapa komunitas di Jawa dalam 5 tahun kedepan. RSU ini akan dilengkapi dengan 30 dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga medis lain yang melayani lebih dari 300.000 pasien per tahun di dalam masa 7 tahun kedepan.
K.H. Yusuf Chudlori yang akrab dengan nama Gus Yusuf mengatakan, dengan hadirnya RSU Syubbanul Wathon ini, bukti langkah nyata pelaksanaan kemitraan dengan Kelompok Lippo dan NU, dan kini saatnya bersinergi untuk kemanusiaan dan membangun bangsa dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan para santri di Pondok Pesantren API Tegalrejo.
Caroline Riady, selaku Wakil Direktur Utama Siloam mengatakan, kerjasama ini merupakan perwujudan dari visi Kelompok Lippo dan NU, yang juga sejalan dengan visi dan nilai-nilai kemanusiaan dari Siloam. Kami sangat antusias dengan kebersamaan yang akan kami lalui selaku mitra Nahdlatul Ulama dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Tegalrejo, pada khususnya warga Ponpes API.
Acara topping-off turut dihadiri Sekjen PBNU, Chairman Kelompok Lippo Bapak DR Mochtar Riady, CEO Lippo Group Bapak DR James T. Riady, Presiden Lippo Group Bapak Ir. Theo Sambuaga, para Direksi Siloam Hospitals Group, dan Ketua Yayasan Syubbanul Wathon/Ponpes API K.H. Muhammad Yusuf Chudlori, Sekda Pemprov. Dr. Ir. Sri Puryono, Jajaran DPRD, Plt. Bupati Magelang dan pejabat Forkompinda kabupaten lainnya. (rls/sbr)