Serpongupdate.com – Dalam kondisi Pandemi Covid-19 saat ini Mahasiswa Universitas Diponegoro turun langsung ke masyarakat melalui berbagai macam program yang dibawa untuk kampung halamannya masing-masing.
Program KKN Undip 2020 tahun ini dengan mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.
Dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan mutu pemberdayaan masyarakat.
“KKN yang biasanya dilakukan di desa, sekarang juga dapat dilakukan di perkotaan,” ungkap salah satu mahasiswa peserta KKN yang merupakan mahasiswi Fakultas Psikologi, Nurul Aini Sabila Iriana.
Dengan program pengenalan metode Katarsis, dan juga seminar melalui daring Manajemen Stress Akibat School From Home (SFH) dan Work From Home (WFH), Sabila panggilan akrabnya mengajak masyarakat untuk lebih paham serta mengenali pentingnya kestabilan emosi serta kesehatan mental di era pandemi.
Pada tanggal 18 dan 19 Juli, program pertama dilaksanakan di lingkungan RT 01 RW 001 Larangan Selatan, Tangerang.
“Hadirnya program sosialisasi serta penyebaran leaflet Metode Katarsis, mengajak masyarakat untuk mengenali sarana pelepasan emosi yang efektif bagi dirinya. Program ini dilaksanakan secara door to door ke 9 rumah untuk tetap menjaga protokol kesehatan yang ada di lingkungan sekitar,” jelas Sabila.
Pada awalnya, warga belum mengetahui cara efektif seperti apa yang dapat dilakukan untuk menyalurkan emosi. Dengan adanya sosialisasi ini masyarakat merasa terbantu serta menjadi efektif dalam proses penyaluran emosinya.
Selain sosialisasi Metode Katarsis, Mahasiswi Undip ini juga melaksanakan seminar melalui daring tentang Manajemen Stress Akibat SFH/WFH.
“Webinar ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Juli 2020 melalui platform Google Meet. Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta pengendalian stress yang ditimbulkan akibat SFH dan juga WFH,” tambahnya lagi.
Warga sangat antusias dengan adanya webinar ini. Banyak dari mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar manajemen stress. Tidak hanya diajak untuk mengendalikan stress, tetapi warga juga diajak untuk mengembangkan potensi dirinya dengan cara eksplorasi diri.
“Warga berharap adanya program-program pengabdian masyarakat seperti ini dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental baik selama pandemi ataupun setelah pandemi nanti,” pungkas Nurul Aini Sabila Iriana. (Nto/Rls)