Serpongupdate.com – Sekarang ini, bisnis startup mulai digemari kaum milenial di Indonesia. Untuk memasuki dunia startup tak cukup bermodal passion dan ide kreatif saja, melainkan dibutuhkan pengetahuan serta pemahaman tentang coding.
Untuk terus mempertahankan keberlangsungan bisnis startup di Indonesia. Faktor dominan ditentukan dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Meskipun, ada pula kendala lain yang tak mudah diatasi, seperti kesulitan mengidentifikasi developer yang baik, maupun memiliki ketergantungan yang tinggi pada developer.
Coding sendiri merupakan inti sari dari program ataupun aplikasi web yang ingin diciptakan. Sehingga jika hal tersebut dipahami dengan baik, laju perkembangan bisnis startup akan terus menanjak.
Untuk itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong dibukanya kelas-kelas kreatif untuk mendalami pelatihan skill dalam memproduksi karya kreatif, termasuk materi seputar coding itu sendiri.
“Orang Indonesia itu sangat kuat kreatifitasnya. Tapi harus diperkuat soal SDM-nya, karena itu penting untuk menjalani bisnis startup. Jadi kelas-kelas kreatif ini bagus ya untuk meningkatkan SDM-SDM kita,” ucap Hari Santoso Sungkar, Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf, saat pembukaan kursus Creative Nest Indonesia di The Breeze BSD City, Selasa 19 Februari 2019.
Lebih lanjut Hari mengungkapkan, saat ini industri game Indonesia jauh lebih baik. Pada 2017 lalu nilai industri game Indonesia mencapai 882 USD, atau naik sekira 200 juta USD dibandingkan tahun 2016.
“Di Indonesia itu sangat baik perkembangannya. Kami memberikan bantuan berupa software licence. Kalau soal pendidikannya itu dari Kemendikbud. Bentuk dukungan kan nggak harus memberikan bayaran cash, tapi bisa juga dengan membantu pembelian softwarenya yang kita tahu animasi itu mahal-mahal,” jelasnya.
Untuk itu. Creative Nest Indonesia hadir membantu menyediakan pelatihan dan memberikan peluang kerja untuk berbagai jenis industri kreatif seperti aplikasi dan pengembangan, coding, film animasi dan video, desain komunikasi visual, serta desain produk di Indonesia.
Creative Nest Indonesia sendiri merupakan lembaga kursus yang bergerak dalam bidang Animation, Film, Video, Publishing, Art, Photography, Handycraft, Visual Design, Game Develop, Fashion, Architecture, Interior Design, hingga Culinary.
Di sana, berbagai materi mengenai dunia kreatif dikupas secara mendalam. Kelasnya pun terdiri dari berbagai segmen usia, anak-anak usia 7 tahun, 12 tahun, bahkan semua usia. Karena diketahui, bisnis kreatif tak mengenal batas usia.
“Sampai hari ini industri kreatif kita itu maju, tapi kekurangan talent. Karena apa? karena skill itu tidak dipelajari secara dalam, sehingga perlu tempat seperti ini, dimana memahami lebih jauh tentang hardskill untuk konten-konten kreative,” terang Patrick Effendy, Founder and CEO Creative Nest Indonesia.
Sementara di lokasi yang sama, Group Sinarmas Land, Michael Widjaya, mengungkapkan, jika saat ini terdapat sekira 20 sampai 25 startup di kawasan BSD City. Meski pertumbuhannya meningkat usaha kreatif harus diberikan guidance agar keberadaanya bisa mendukung industri 4.0.
“Apa sih targetnya? industri 4.0, tapi SDM kita nggak cukup. Nah ini jembatannnya untuk SDM industri 4.0. Lalu Industri 4.0 itu apa? industri 4.0 yaitu cari duit di youtube, cari duit di sosial media. Itukan semua new industry, jadi harus ada yang menjembatani dengan menyiapkan SDM-SDM kita menuju industri 4.0 itu,” pungkas Michael. (red)