Serpongupdate.com – Memasuki tahun politik 2019 ini suhu politik semakin memanas, untuk itu diharapkan masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan antar warga khususnya di Jelupang, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Hal ini yang dibahas dalam Safari Ahad Shubuh oleh Forum Silaturahmi Masjid Mushola Jelupang (FSMMJ) yang digelar di Masjid Al Bayinah Perumahan Serpong Park, Tangsel, Minggu (06/01/2019).
Dalam Safari Ahad Shubuh yang mengangkat tema Politik dan Pemilihan Pemimpin Dalam Perspektif Islam ini dihadiri sekitar 100 jamaah.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Ketua Presidium FSMMJ periode 2016 – 2018, H Masruri untuk menyampaikan pesan kepada warga Jelupang.
“Perlu diinformasikan kepada jamaah sekalian bahwa saat ini dalam upaya meningkatkan silaturahmi, sudah terbentuk Forum Silaturahmi dan Komunikasi Dewan Kemakmuran Masjid Kecamatan Serpong Utara. Tujuannya adalah silaturahmi lebih luas lagi terutama silaturahmi antar pengurus masjid di Kecamatan Serpong Utara,” kata Masruri.
Untuk tingkat Kelurahan Jelupang sudah ada FSMMJ yang terbentuk tahun 2008 yang lalu sehingga sudah terbentuk sekitar 10 tahun yang lalu.
“Periode 2018 – 2020 sudah terpilih Ketua Presidium FSMMJ baru yang berasal dari Masjid Al Bayinah yaitu Syawal Sembiring. Namun Pak Syawal berhalangan hadir.Memasuki usia yang ke 10 tahun ini diharapkan FSMMJ dapat terus meningkatkan silaturahmi antar jamaah masjid dan mushola di Jelupang serta dapat terus berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan. Karena dalam Safari Ahaf Subuh FSMMJ ini ada program santunan bagi yatim piatu,” ucapnya.
Sementara itu Lurah Jelupang Taram Amaruddin yang berkesempatan hadir menjelaskan bahwa dirinya diangkat menjadi Lurah Jelupang pada Bulan November 2018 yang lalu.”Sebelumnya saya menjabat sebagai Lurah Pondok Jagung Timur dan saya adalah putra asli kelahiran Tangerang,” ujar Taram.
Ia menegaskan bahwa sebagai lurah akan selalu mendukung kegiatan Safari Ahad Subuh yang dilakukan oleh FSMMJ
“Kegiatan seperti sangat penting dalam menjaga silaturahmi umat Islam. Selain itu dalam menghadapi Pemilu 2019 tentunya suhu politik akan lebih memanas. Untuk itu saya berpesan agar masyarakat khususnya di Jelupang ini untuk senantiasa menjaga silaturahmi antar masyarakat. Jangan sampai dengan adanya Pemilu 2019 ukhuwah Islamiyah menjadi terganggu,” pesannya.
Selaku tuan rumah dalam kegiatan FSMMJ kali ini Ketua DKM Masjid Al Bayinah Selamet Ahmad mengutarakan tentang tahun 2019 yang merupakan tahun politik.
“Silahkan masyarakat dan umat muslim di Tangerang Selatan ini memilih pemimpinnya. Yang terpenting adalah siapapun yang menjadi Presiden Indonesia kedepan harus kita hormati. Dari dua orang Calon Presiden yang sekarang ada keduanya memiliki visi misi yang sama-sama baiknya. Untuk itu janganlah saling menjelekkan karena satu dari keduanya pasti akan menjadi Presiden kita. Lebih baik kita junjung keduanya menjadi Capres sehingga nanti jika salah satunya terpilih menjadi Presiden maka kita tidak akan merasa rugi,” paparnya.
Kajian tentang Politik dan Pemilihan Pemimpin Dalam Perspektif Islam ini disampaikan oleh Ustadz Mujar Ibnu Syarif yang juga merupakan Ketua MUI Kecamatan Serpong Utara.
Ia menjelaskan bahwa dalam Islam ada beberapa ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang pemilihan pemimpin. Salah satunya adalah Surat Al Baqarah Ayat 247 yang berbunyi Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana Talut memperoleh kerajaan atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu darinya dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi) menjawab, “Allah telah memilihnya menjadi raja kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik.” Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.
“Ayat disini menjelaskan bahwa meskipun masyarakat mayoritas tidak menghendaki Thalut menjadi Raja, tetapi jika Allah SWT berkehendak maka Thalut bisa menjadi Raja karena memiliki keluasan Ilmu dan kemampuan fisik,” terang Ustadz Mujar
Sesuai dengan ayat tersebut, tambah Ustadz Mujar maka pemimpin dalam Islam harus mempunyai kelebihan ilmu dan kemampuan fisiknya, Ilmu yang dimaksud disini adalah ilmu agama dan ilmu duniawi (politik, ekonomi dan pemerintahan).
“Dalam perspektif Islam, Presiden adalah juga mempunyai tugas dalam mempertahankan ke-Islaman di wilayahnya. Salah satu upaya mempertahankan keIslaman adalah Pemimpin Negara atau Presiden harus dapat memimpin Sholat dan juga harus mampu membaca Al Quran,” ucapnya.
Dalam hal membaca Al Quran memang ada perdebatan antara yang pro dan kontra. Salah satu ulama yang pro dan setuju dengan tes baca Al Quran bagi Presiden adalah Ketua Ikatan Dai Aceh yaitu Mursidin bin Ishak yang meminta agar Capres dilakukan tes Al Quran.
“Minimal tes membaca Surat Al Fatihah dan membaca Surat-surat pendek. Hal ini menjadi penting karena Pemimpin Negara juga harus bisa memimpin Sholat,” kata Ustadz Mujar.
Memang dalam dunia politik Indonesia tidak ada kewajiban bagi Capres untuk bisa membaca Al Quran.
“Seandainya ada test membaca Al Quran tidak ada pengaruh dalam pencalonannya. Tetapi akan menjadi dasar bagi masyarakat untuk memilih pemimpinya,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini juga diberikan Penghargaan kepada Ketua Presidium FSMMJ yang telah menjabat mulai dari Tahun 2008 hingga tahun 2018. Diberikan kepada yaitu : Ustadz Agus (Ketua Presidium FSMMJ 2008 – 2012 sekaligus merupakan salah satu pendiri FSMMJ), Ustadz Yahya (Ketua Presidium FSMMJ 2012 – 2014), Selamet Ahmad (Ketua Presidium FSMMJ 2014 – 2016) dan Masruri (Ketua Presidium FSMMJ 2016 – 2018). (Nto).