Serpongupdate.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta para Sekretaris Daerah (Sekda) di seluruh pemda se-Indonesia untuk melepaskan jabatannya jika mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Kalau sekda ikut-ikutan (mencari) jabatan politis, ya tata kelola pemerintahan buyar. Omong kosong bisa bagi tugas,” kata Mendagri di Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Tjahjo mengatakan, aturan mundur bagi Sekda yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memang berniat mencalonkan diri di Pilkada secara formal dilakukan pada saat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum.
Namun demikian, kepala daerah, baik gubernur, bupati dan wali kota bisa mengajukan rekomendasi penggantian Sekda kepada Menteri Dalam Negeri.
“Kalau Sekda mau nyalon ya boleh. Hak warga negara. Tapi mundur dong dari Sekda,” tutur Tjahjo.
Ia mengaku paham betul bahwa proses menjelang pilkada akan menguras tenaga dan pikiran calon peserta. Oleh karena itu, Tjahjo mengaku tidak yakin jika Sekda bisa membagi waktu antara tugas pemerintahan dan tugas politik.
“Kalau sekda ikut-ikutan (mencari) jabatan politis, ya, tata kelola pemerintahan buyar. Omong kosong bisa bagi tugas,” ujar Tjahjo, menegaskan.
Selain itu, Tjahjo khawatir Sekda menggunakan anggaran pemerintahan untuk melakukan sosialisasi dan kampanye terselubung.
“Harus dicek juga jangan sampai menggunakan anggaran Pemda APBD. Harus mundur, kalau enggak mundur, nanti dia sibuk pasang gambar, pasang bendera, pasang baliho, terbengkalai lah tugas daerah,” katanya.
Fenomena birokrat berjabatan Sekda yang mencalonkan di Pilkada terjadi di banyak daerah, termasuk di Provinsi Banten. Sekda Banten saat ini, Ranta Soeharta, secara terbuka sudah mendeklarasikan dan mendaftar penjaringan bakal calon melalui jalur partai politik untuk maju di Pilkada Kota Serang 2018.
Akan tetapi, Ranta Soeharta sampai saat ini masih aktif menjalankan tugas sebagai Sekda Banten. Beberapa kali dikonfirmasi terkait hal tersebut, Ranta Soeharta enggan memberikan jawaban.
“Saya masih fokus kerja kok. Sudah itu mah tidak perlu dibesar-besarkan,” kata Ranta beberapa waktu lalu. [rls]