Serpongupdate.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengajak masyarakat Banjarmasin menghargai kaum perempuan yang telah menjadi agen perubahan melalui partisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Menteri Yohana saat menjadi pembicara utama pada acara Pertemuan Raya I Perempuan dan Cerdas Cermat Al Kitab Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) di Banjarmasin, Prov. Kalimantan Selatan.
“Saya seringkali mengatakan kepada kaum laki-laki bahwa perempuan merupakan pilar penting dan agen perubahan bagi suatu bangsa. Kontribusi perempuan, baik terhadap masyarakat maupun keluarga harus dihargai. Saya ingat kutipan dari John F. Kennedy, jika kita menyelamatkan satu perempuan, maka dunia akan selamat. Menurut saya hal tersebut benar karena perempuanlah yang melahirkan anak-anak generasi penerus bangsa. Beberapa Kepala Negara telah membuat investasi besar-besaran bagi perempuan dan anak, karena mereka telah mempunyai pandangan ke depan tentang masa depan negara mereka. Hal ini dibuktikan dengan anggaran negara mereka yang cukup besar bagi perempuan dan anak. Sementara di Indonesia, anggaran bagi perempuan dan anak masih minim,” ujar Menteri Yohana saat memberikan sambutan di Aula Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, Ketua Majelis Sinode GKE, Wardinas S. Lidim mengatakan, bahwa perempuan di Banjarmasin cukup berperan dalam ranah pengambilan keputusan. Wardinas juga berharap bahwa acara yang dihadiri oleh Menteri Yohana ini dapat menambah wawasan dan keterampilan bagi kaum perempuan GKE karena seorang perempuan memiliki tugas yang berat, apalagi jika kaum perempuan tersebut memiliki peran ganda. Di satu sisi kaum perempuan bekerja untuk membantu suami untuk mencari nafkah,namun di satu sisi ia harus bertanggung jawab dalam urusan rumah tangga.
Salah satu Pengurus GKE Banjarmasin, Atiani juga membenarkan bahwa menjadi seorang perempuan harus bisa berkotribusi dan membaur dengan masyarakat. Selama ini, kaum perempuan GKE telah melaksanakan beberapa kegiatan sosial dengan mengandalkan kemandirian mereka. “Para anggota perempuan GKE telah berbaur dengan masyarakat melalui beberapa kegiatan sosial dan program Pemerintah. Walaupun terkadang kami terhambat oleh masalah pendanaan, namun kami tetap berusaha untuk terus bergerak dengan mengandalkan kemandirian kaum perempuan. Saya harap, Kementerian PPPA dapat melihat usaha kami. Walaupun kami berada di daerah, namun kami bisa maju seperti perempuan-perempuan di kota besar,” ujar Atiani.
Menteri Yohana juga mengajak kaum perempuan agar bangkit untuk berkontribusi bagi masyarakat karena mayoritas penduduk perempuan di Indonesia merupakan aset penting bagi pembangunan bangsa. “Kaum perempuan harus bangkit dan berpartisipasi dalam aspek pembangunan. Minimnya keterlibatan perempuan dalam ranah legislatif dan Pemimpin Daerah membuat saya berharap agar Pemerintah dapat memberikan peluang yang lebih besar kepada perempuan. Kaum perempuan juga dapat berkontribusi melalui program-program atau ide yang bermanfaat sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing. Kementerian PPPA selalu bersedia mendampingi dan membangun relasi dengan perempuan di suatu organisasi,” tutup Menteri Yohana.