Serpongupdate.com – Siapa yang tak bangga, jika siswanya terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Menjadi anggota Paskibraka, bukanlah tidak mudah. Untuk bisa menjadi Paskibraka, harus mempunyai fisik, mental, ideologi, dan juga akademik yang bagus. Maka dari itu, Paskibraka adalah siswa-siswa terbaik.
Seperti yang di alami oleh Madrasah Aliyah (MA) Soebono Mantofani. Selama tujuh berturut-turut berhasil mengirim siswanya untuk Paskibraka tingkat Kota maupun Provinsi.
Di tahun 2017 ini, terasa spesial dan sangat membanggakan. Dua siswanya berhasil menjadi Paskibraka tingkat Kota Tangsel atas nama Mutiara Ramadhani kelas XI IPS dan Fuzi Tiara kelas XI IPA.
Yang paling membanggakan, Mutiara Ramadhani ditunjuk langsung untuk menjadi pembawa baki saat upacara penurunan bendera merah putih di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72 di Lapangan Cilenggang dan menyerahkan duplikat bendera merah putih kepada Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.
Kepala MA Soebono Mantofani, Linda Asmarani mengatakan, tahun 2017 sangatlah spesial untuk MA Soebono Mantofani.
“MA Soebono Mantofani, satu-satunya MA yang berhasil mengirimkan siswanya Paskibraka tingkat Tangsel. Ini sungguh luar biasa dan yang paling spesial siswa ditunjuk sebagai pembawa baki saat upacara penurunan bendera. Tentunya, sangat membanggakan,” terang Linda kepada serpongupdate.com.
Terpilihnya, Mutiara atau biasa dipanggil Ara sangatlah mengagetkan dirinya. Linda yang sangat dekat dengan Ara, menjelaskan, bahwa Ara merupakan perempuan yang mempunyai sikap pendiam.
“Beberapa kali Ara, curhat dengan saya sampai nangis. Ara ini, memang anaknya bisa dibilang baper (bawa perasaan). Maka dari itu, pada saat ditunjuk menjadi pembawa baki upacara penurunan bendera, saya sangat kaget sekaligus bangga bahwa Ara bisa menunjukan dirinya mampu menunjukan yang terbaik,” jelasnya.
Bahkan, kedua orangtua Ara menangis pada saat dikukuhkan menjadi anggota Paskibraka tingkat Kota Tangsel oleh Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.
“Orangtua Ara, juga terus komunikasi dengan saya dan sangat berterima kasih kepada MA Soebono Mantofani yang telah membuat Ara menjadi seperti ini. Bahkan, sempat menangis dan meluk saya karena terharu melihat Ara,” ujar Linda. (lan)