Kamis, 7 November 2024
Serpong Update
HUKUM

Nilai Jual Tinggi, Benih Lobster Indonesia Kerap Diselundupkan

Serpongupdate.com – Balai Besar karantina Ikan pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan (BKIPM) Jakarta 1, menyebutkan primadona lobster asal Indonesia diekspor ke negara Vietnam.

Diungkapkan Kepala Seksie Pengawasan dan Penindakan BKIPM Jakarta 1, Bandara Soekarno-Hatta Arafat Taslim, penyelundupan benih lobster melalui jalur udara kerap dikirim menuju negara Vietnam.

Diungkapkan dia, Vietnam menjadi negara nomor satu penggemar primadona lobster-lobster asal perairan Indonesia.

Modusnya, para penyelundup biasanya akan terbang melalui Bandara Jakarta menuju Singapura, lalu diterbangkan kembali ke negara tujuan Vietnam. “Singapura hanya untuk transit saja, jadi tujuan utamanya ke Vietnam,” kata dia, Rabu 3 Januari 2018.

Pengiriman benih lobster ke Vietnam, sesungguhnya sudah berlangsung lama. Komoditas lobster asal Indonesia menjadi primadona konsumsi masyarakat menengah di sana.

“Dulu itu benih lobster legal saja, namun semenjak dipimpin Bu Susi ( Menteri Kelautan dan Perikanan), keluar Permen KP 57 tahun 2016 yang mengatur larangan eksportasi benih lobster, kepiting dan rajungan. Boleh diekspor kalau sudah usia 5 bulan, atau untuk kepiting dengan ukuran tertentu juga,” kata dia.

Mengingat tingginya nilai ekonomis pada komoditas benih lobster di negara Vietnam, lanjut dia, membuat oknum yang tidak sabar meraup untung mencoba melakukan penyelundupan melalui jalur udara.

“Karena udara ini paling cepat sampai, karena benih, tentu akan dikembangkan sesuai ukuran konsumsi di sana. Sebenarnya kalau orang kita di sini mau sabar, tunggu saja 4/5 bulan sudah bisa eskpor,” ucapnya.

Adapun sejumlah wilayah perairan penghasil lobster terbaik di Indonesia yang kerap diselundupkan itu, umumnya berasal dari laut Jawa sebelah selatan. “Biasanya dari pantai Selatan seperti, Mataram, Laut Jawa di Banyuwangi, Pangandaran dan Sukabumi,” ucapnya.

Seingatnya, harga benih lobster saja perekornya untuk jenis lobster mutiara mencapai Rp150 ribu perekor, sementara untuk jenis pasir seharga Rp 90 ribu perekor.

“Tentu siapa yang tidak tergiur, tapi coba lebih bersabar, tunggu sampai besar, harganyakan juga jauh lebih tinggi,” bilangnya. (han)

Berita Terkait

Leave a Comment