Serpongupdate.com – Hancurnya badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang mengangkut 62 penumpang, berikut awak kabin membuat pihak keluarga korban kecelakaan pesawat tersebut pasrah. Mereka berharap keluarga yang menjadi korban kecelakaan itu, bisa ditemukan meski dalam kondisi tidak bernyawa.
Irfan Defrizon, kakak kandung dari Isti Yudha Prastika, salah satu penumpang Sriwijaya Air yang ada dalam manifest pesawat itu, mengaku pasrah dan mengikhlaskan musibah yang dialami adiknya bungsunya itu.
“Berharap banyak juga enggak mungkin, sampai saat ini saja belum ditemukan. Kita ikhlaskan saja, berharap dari bapak TNI dan semua yang terkait berharap diketemukan jasadnya, kita berdoa seperti itu,” terang kakak kandung Isti Yudha Prastika, Irfan ditemui dikediamannya di Perumahan Reni Jaya, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Minggu (10/1/2021).
Meski begitu, diakui Irfan dan keluarga tetap berdoa agar mukjizat menghinggapi Isti, yang juga berprofesi sebagai Pramugari Nam Air.”Selamat ya wallahu’alam. Saya berharap jasadnya, bisa nyekar, bisa ngeliat kuburannya. Bisa jengukin kalau suatu waktu bisa ziarah. Jangan sampai enggak ditemukan jasadnya,” ungkap Irfan.
Menurut keterangan suami adik kandungnya itu, terbang ke Pontianak dari Bandara Soetta, untuk menunaikan tugas pekerjaan sebagai pramugari pada maskapai Nam Air. Mengantikan rekan seprofesinya yang izin.
“Keterangan suaminya, Isti menggantikan shift temannya, ada dibangku penumpang, bukan kru. Tugas Pramugari adik saya itu, lepas landasnya dari Pontianak,” terang dia.
Menurutnya, Isti telah lama bekerja sebagai Pramugari. Bahkan sejak kelulusan sekolah menengah atas (SMA). Akibat pandemi Covid-19, adiknya itu, juga sempat dirumahkan beberapa bulan dan baru saja kembali bekerja belum lama ini.
“Kerja di pesawat sejak 18 atau 19 tahun usianya, sekarang 35 tahun. Masuk di Nam Air baru 2019 distafkan, setelah beberapa bulan di rumah. Keterima lagi di Nam Air dan sudah terbang lagi,” ungkap Irfan. (Han)