Wali Kota Arief R. Wismansyah mengajak masyarakat lakukan aksi nyata dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang telah menjadi isu global.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota saat membuka acara Sosialisasi Pengendalian Dampak Perubahan Iklim yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang di Ruang Akhlakul Karimah, Rabu (23/08).
“Pengendalian dampak Perubahan iklim butuh langkah kongkrit. Kita butuh rencana aksi bagaimana kita mengembalikan lingkungan kita,” ujarnya.
“Ayo kerja kongkret untuk menjadikan kota Tangerang kota yang nyaman yang berwawasan lingkungan demi masa depan anak dan adik-adik kita semua,” sambungnya.
Oleh karenanya, lanjut Wali Kota pihaknya selama ini terus gencar mensosialisasikan arti penting kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sedini mungkin, lewat program Sekolah Adiwiyata yang mengenalkan konsep pelestarian lingkungan sejak usia sekolah.
“Adik-adik yang usianya di bawah dua puluh tahun angkat tangan, kalian semua ini dua puluh tahun kedepan bisa buktikan, kalau mandi aja susah, bila dari sekarang kalian tidak berusaha untuk menjaga kelestarian lingkungan yang ada,”
“Dengan cuaca yang seperti sekarang yang sudah ini bukan orang lain tapi kita sendiri,” tutur Wali Kota merujuk pada semakin susahnya orang untuk mendapatkan akses air bersih.
“Saya setahun yang lalu mandi di wilayah Benda, airnya itu sudah payau, coba kalau kita terus menerus maksa ambil bersih dari ketersediaan air yang terbatas mungkin yang tinggal di Cipondoh enggak lama lagi airnya juga jadi payau,” terangnya.
Wali Kota juga menyampaikan bahwa konsep pengendalian dampak perubahan iklim juga harus bisa memberikan dampak nyata terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Karena apa ? Bila masyarakat meraskan langsung manfaat dari konsep yang kita buat, mereka tanpa diminta pun akan ikut terlibat,”
“Makanya ketika kemarin ada Ketua RW yang mau bikin kampung Bekelir, saya dukung habis, selain bisa membuat lingkungan jadi lebih hijau, ada dampak ekonomi yang bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat di RW tersebut,” ujarnya.
“Ketika masyarakat banyak yang berkunjung ke kampung tersebut, akan membuka peluang bisnis yang lain, seperti oleh-oleh. Ini sama ketika saya berkunjung ke salah satu kampung di Malang yang konsepnya juga hampir sama, hampir setiap rumah mereka punnya produk unggulan, ada keripik, ada kerajinan tangan,” ceritanya.
Oleh karenanya, kedepan untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan, pihaknya akan “memaksa” masyarakat untuk sedekah oksigen melalui program satu rumah satu pohon.
“Setiap RW harus mewajibkan warganya untuk menanam minimal satu pohon di rumahnya masing-masing, kalau warganya enggak mau nanam pohon jangan kasih stempel Pak RW, kalau ngurus ijin nikah atau tempat tinggal kudu nanam pohon dulu,” seru Wali Kota.
Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh 150 peserta yang d berasal dari Organisasi Perangkat Daerah, Sekolah dan Perguruan Tinggi LSM, Anggota Pramuka Kwarcab Kota Tangerang, Pelaku industri, Unsur TNI/Polri beserta Masyarakat Kampung Hijau.(abe)