Serpongupdate.com – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel Siti Nurazizah-Ruhammaben dinilai memiliki program unggulan yang lebih rasional dan tepat sasaran.
Program tersebut terlihat sederhana, namun langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Seperti bantuan sosial Covid-19 ke 100 ribu rumah, insentif RT/RW 1 juta rupiah per bulan, 1 RW 1 ambulans, dana pembangunan Rp100 juta per RW per tahun, insentif guru swasta dan madrasah Rp600 ribu perbulan hingga dana insentif majelis talim Rp 1 juta per tahun.
Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, program yang digelontorkan paslon nomor urut dua lebih simpel dan langsung ke jantung kebutuhan masyarakat. Selama ini program yang ada sifatnya lebih kepada fisik dan memang hanya meneruskan apa saja yang diinginkan pemerintah pusat. Namun, apa saja yang diinginkan warga terkesan luput. Misal, pengadaan 1 ambulans untuk satu RW yang dinilai Adi simpel, tetapi dibutuhkan warga. Selama ini, kerap ditemui ketika ada warga sakit namun sulit mendapatkan akses ambulans lantaran jumlahnya yang terbatas.
“Nah, ini yang coba direalisasikan oleh paslon nomor dua. Saya lihat bagus dan luput dari perhatian paslon lainnya. Program yang ditampilkan terlihat sederhana dan sesuai kebutuhan warga. Tidak mengawang-awang atau copy paste dari program daerah lain yang terlihat besar-besar namun sulit direalisasikan,” katanya saat dihubungi, kemarin.
Tak hanya ambulans, insentif majelis taklim juga menjadi perhatian Azizah-Ruhammaben. Ini membuktikan kalau paslon ini memang tahu kebutuhan masyarakat yang kecil-kecil tapi bisa dijadikan sebuah program unggulan. Selama ini kegiatan di majelis talim lebih mengandalkan proposal. Nah, dengan adanya bantuan operasional tentunya akan menyemarakan kegiatan di masyarakat.
Maka itu, jika program-program tersebut bisa dikapitalisasi oleh paslon dua, dirinya yakin bisa meningkatkan elektablitas. Dengan sisa waktu yang ada, harusnya program tersebut terus digencarkan ke masyarakat.
“Saya yakin program Azizah-Ruhammaben dapat menarik perhatian warga lantaran paling memungkinkan untuk dieksekusi. Tinggal bagaimana tim sukses ini mensosialisasikan hingga ke rumah-rumah warga. Bila terkomunikasikan dengan baik akan menjadi nilai positif bagi paslon nomor dua,” ungkapnya.
Sementara itu, Andi, warga Serpong, mengaku program yang ada di paslon nomor dua memang lebih membumi. Tampak biasa saja, tapi bisa langsung dirasakan manfaatnya. Misalnya, pengadaan ambulans untuk tiap RW dan menjadi kebutuhan warga, tetapi luput dari perhatian pemerintah.
“Sekarang kita butuh yang konkret-konkret. Kalau besar-besar suka banyak melesetnya,” ujarnya. (Rls)
