Senin, 28 Oktober 2024
Serpong Update
POLITIK

Presiden Jokowi Berpesan Jaga Ukhuwah Islamiyah dan Wathoniyah

Serpongupdate.com –  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung banyaknya informasi-informasi tidak logis yang berseliweran. Informasi tersebut bertujuan untuk memutarbalikkan fakta. Presiden mencontohkan jika narasi yang dibangun adalah, bahwa pemerintahannya memusuhi ulama.

“Banyak sekali isu ke saya. Kriminalisasi ulama, anti Kslam. Loh, loh. Saya tiap hari, tiap minggu masuk pondok pesantren dengan ulama. Hari santri yang buat Perpres saya. Kok dibilang anti ulama, anti-Islam?” ujarnya saat membagikan sertifikat tanah di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat 25 Januari 2019, kemarin.

Menurutnya, narasi-narasi negatif tersebut sebetulnya tidak masuk akal karena fakta bicara sebaliknya. Kendati demikian, kata Jokowi, masih saja ada sebagian masyarakat yang memercayai isu tersebut.

Presiden telah berulang kali menegaskan, bahwa dirinya tidak anti islam. Dia menyebut jika tudingan anti islam justru bertolak belakang dengan posisinya selama ini yang dekat dengan ulama dan tokoh-tokoh besar agama Islam.”Bolak-balik kayak gitu kalau gampang percaya, termakan, bahaya sekali. Ini hanya tujuan politik, bukan yang lain-lain. Jangan ajarkan masyarakat hal yang tidak logis,” imbuhnya.

Selanjutnya, Jokowi pun berpesan kepada masyarakat luas agar tak terpengaruh oleh isu hoax dan fitnah. Apalagi kata dia, saat ini telah memasuki tahapan Pemilu 2019. Sehingga masyarakat jangan sampai terpecah belah karena berbeda pilihan politik.

Diterangkan Jokowi, Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk sekira 260 juta jiwa. Selain itu, Indonesia juga diperkaya dengan 17 ribu pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote. Dengan beragam suku, agama, adat dan tradisi yang ada, maka sudah semestinya seluruh masyarakat mensyukuri nikmat pemberian Allah SWT itu.”Sering kita tidak sadar dengan apa yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia. Ini sudah menjadi Sunnatullah, sudah menjadi hukum Allah kalau kita diberikan perbedaan-perbedaan itu,” jelasnya lagi.

Jokowi mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpecah belah hanya karena perbedaan pandangan politik. Jokowi meminta masyarakat untuk lebih mengukuhkan hubungan antarmanusia dan tidak mudah termakan hoax.

Untuk itu, dia mengajak rakyat menyaring dengan cermat informasi yang bertebaran di media sosial. Hal itu sangat penting karena pada tahun politik ini, banyak isu, kabar bohong (Hoaks), ataupun fitnah disebar melalui media sosial.

Menurutnya, perbedaan politik tidak boleh sampai membuat jarak di tengah masyarakat. Misalnya dia mencontohkan, pemilihan Bupati, Wali Kota, Gubernur, bahkan Pemilihan Presiden terselenggara selama 5 tahun sekali. Jangan sampai pesta demokrasi tersebut, ucap dia, dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mengadu domba satu sama lain.

“Pemilihan itu ada terus, jangan sampai itu membuat kita tidak bersatu, keliru besar, rugi kita nanti. Mau Pemilu ini hoax dan berita bohong di mana-mana, jangan sampai dikompor-kompori. Saya sampaikan, jaga Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah, kita jaga bersama-sama,” ulasnya.

Mantan Wali Kota Solo itu mengambil contoh bagaimana perang saudara terjadi di beberapa negara lain. Kondisi demikian, diakibatkan oleh perseteruan antar sesama anak bangsa, lalu meluas menjadi konflik senjata yang mengerikan.”Karena kalau sudah ada konflik, menyelesaikannya tidak gampang. Saya berikan contoh, Afghanistan katanya porak-poranda, hampir setiap hari ada bom,” ucap Jokowi, menceritakan pengalaman saat mengunjungi Afghanistan waktu lalu. (jol)

Berita Terkait

Leave a Comment