28.8 C
Tangerang Selatan
Senin, 25 November 2024
Serpong Update
RELEASE

Presiden Jokowi : Insyaallah Tahun 2025 Semua Tanah Sudah Bersertifikat

Serpongupdate.com –  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan secara simbolik 40.172 sertifikat tanah di lapangan Skadron-21/Sena, Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (25/1/2019).

Presiden mengatakan, dari total 126 juta juta bidang tanah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia baru 46 juta yang bersertifikat. Untuk itu, dia meminta Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil memastikan semua target sertifikasi tercapai.”Insyaallah tahun 2025 semua sudah bersertifikat,” katanya disambut tepuk tangan peserta yang hadir.

Dilanjutkan Jokowi, tahun ini dia menargetkan sebanyak 9 juta sertifikat harus dikeluarkan. Capaian itu harus terealisasi, mengingat pada tahun sebelumnya justru semua target sertifikasi telah terlampaui.

“Target tahun 2017 itu 5 juta harus keluar, tahun 2018 sebanyak 7 juta harus keluar, 2019 9 juta harus keluar.  Tapi semua melampaui target, tahun 2017 itu 5,4 juta keluar, tahun 2018 ada 9,4. Untuk tahun ini saya minta ke Pak Menteri 9 juta targetnya,” terangnya.

Dikatakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, penerbitan sertifikat tanah harus dipercepat guna menghindari terjadinya konflik lahan yang terjadi. Oleh karenanya dia merubah target sertifikasi, di mana saat awal-awal program hanya 500 ribu pertahun lalu ditingkatkan hingga target 9 juta pada tahun 2019 ini.

“Oleh sebab itu kepada Menteri BPN, ini nggak bisa lagi setahun hanya 500 ribu (sertifikat) se Indonesia. Artinya bapak-ibu harus menunggu selama 160 tahun baru dapat, mau?. Kalau sudah terjadi sengketa lahan, apalagi sampai masuk ranah hukum, masuk pengadilan, bisa bertahun-tahun saling gugat,” tukasnya.

Presiden sempat mendengarkan pengakuan seorang penerima sertifikat bernama Sinaran (49). Dia dipanggil maju kedepan panggung untuk menceritakan pengalaman saat mengurus sertifikat tanah. Dengan penuh kepolosan, pria paruh baya asal Pamulang itu sempat kesulitan mengurus sertifkat oada tahun 2014 lalu.

“Waktu itu saya sempat urus sertifikat, tapi sudah 2 tahun nggak jadi-jadi, padahal sudah pake notaris,l. Alasannya entar-besok, entar-besok, akhirnya berkasnya saya ambil lagi. Tapi saat itu bapak belum menjadi presiden,” ungkap Sinaran, penerima sertifikat asal Pamulang, disambut gelak tawa ribuan peserta lainnya.

Dilanjutkan Sinaran, barulah kemudian selepas hari raya Idhul Fitri tahun 2018 lalu dia kembali mengurus sertifikat tanahnya melalui Prona. Semua prosesnya tidak dikenakan biaya hingga diterimanya sertifikat itu pada saat ini.”Alhamdulillah sekarang sudah ada serrtifikat,” tukas Sinaran. (jol)

Berita Terkait

Leave a Comment