Serpongupdate.com — Penjelajahan Hari 2 OMB UMN 2025 membuka langkah para Pejuang Rangkong Gading memasuki ekosistem kampus dengan semangat kebersamaan, kebijaksanaan, dan asa yang berembus ke segala penjuru.
Rangkaian dimulai dengan dinamika Samagata dalam bahasa Sanskerta berarti datang bersama sebagai simbol awal perjalanan yang menegaskan bahwa setiap langkah ditempuh berdampingan. Di sanalah peserta belajar mengenal lingkungan baru, membangun keberanian untuk bertanya, dan menumbuhkan rasa saling percaya di antara rekan sekelompok.
Suasana kebersamaan ini berlanjut ke dinamika Medha dalam bahasa Sanskerta berarti kecerdasan dan kebijaksanaan yang mengajak peserta menimbang keputusan secara matang, peka terhadap isu lingkungan, serta bijaksana menghadapi hutan yang tandus sebagai metafora tantangan studi dan kehidupan kampus.
Penutup rangkaian nilai hadir melalui dinamika Samira dalam bahasa Sanskerta berarti angin yang berhembus lembut yang mengingatkan bahwa seperti angin yang menyebarkan benih, gagasan baik perlu bergerak, menyapa ruang-ruang baru, dan tumbuh menjadi karya.
Sentuhan apresiatif pada hari ini terwujud lewat “Kala Prayana”, surat apresiasi OMB UMN 2025 yang menjadi kanal bagi peserta untuk menyampaikan terima kasih kepada panitia. Terinspirasi dari kata Sanskerta yang berarti perjalanan waktu, Kala Prayana mengutip filosofi kalender waktu yang terus berjalan, menyimpan jejak dan kenangan. Setiap lembar apresiasi diharapkan menjadi penanda momen yang layak dikenang dalam memori para panitia. Momen interaktif pun tercipta: ketika MC menyerukan “Kala Prayana!”, peserta serempak menjawab, “kringgg kringggg ini momen-mu!”, menggemakan antusiasme yang menggelegar ke seluruh penjuru.
Untuk menyulut energi positif sepanjang rangkaian, stiker penyemangat dibagikan langsung ke tiap kelompok. Gestur kecil ini menjadi pengingat sederhana namun kuat agar para Pejuang Rangkong Gading tetap semangat, tekun, dan kompak menapaki setiap agenda orientasi sebuah simbol komitmen untuk hadir penuh dan bertumbuh bersama.
Ritme hari kian menguat ketika Janji Mahasiswa dipimpin Steven Feliciano Wiggins. Pekik “Hidup mahasiswa!” menggema, merangkum harapan akan generasi yang kritis, tangguh, dan bertanggung jawab. Pada jeda yang lebih personal, sesi wawancara singkat menghadirkan Darren, salah satu peserta. “OMB memberi gambaran utuh tentang langkah awal kami sebagai mahasiswa yang berkenalan dengan lingkungan, belajar berkolaborasi, dan menyusun arah pribadi. Momen yang paling menguatkan adalah ketika panitia menyampaikan, ‘Selamat para Pejuang OMB UMN 2025, telah menjadi mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara!’ Saat itu kami benar-benar merasa diterima sebagai keluarga UMN dan siap melanjutkan perjalanan,” ungkapnya.
Menjelang senja, euforia ditutup meriah dengan kolaborasi marching band dan Inaugurasi OMB UMN 2025 bertema “Peta Diri”. Konsep ini menegaskan bahwa perjalanan peserta selama OMB merefleksikan proses yang akan mereka jalani di bangku kuliah dengan tantangan, perubahan, dan pembentukan diri yang tidak selalu linear namun kaya makna. Inaugurasi menjadi apresiasi atas capaian peserta dengan ketekunan hadir di setiap sesi, tanggung jawab tumbuh dari keputusan-keputusan kecil, dan tekad dipatri untuk terus melangkah menentukan arah hingga tujuan yang diimpikan tercapai. (Rls)