28.3 C
Tangerang Selatan
Senin, 25 November 2024
Serpong Update
COMMUNITY

Ribuan Pesilat Hadiri Lebaran Jawara di Setu

Serpongupdate.com –  Ribuan jawara dari 120 perguruan silat tradisional asal Kota Tangerang Selatan, menggelar Lebaran Jawara,  Minggu 23 Juni 2019 di Jaletreng River Park, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.

Lebaran jawara yang digelar forum silaturahmi persatuan silat dan budaya Tradisional (forsil Persibrata), Tangsel ini sekaligus memeriahkan rangkaian budaya Betawi di Kota Tangsel.

“Lebaran jawara sekaligus pelantikan pengurus forsil lima tahun kedepan, ini juga bagian dari upaya kami melestarikan kebudayaan Betawi,” kata Dewan Pembina Forsil Persibrata Tangsel, Dudung E. Diredja.

Diterangkan dia, saat ini ada 120 perguruan silat budaya di Kota Tangsel. Jumlah tersebut, berasal dari 9 jenis aliran silat budaya betawi.“120 perguruan silat ini berasal dari 9 jenis aliran silat budaya betawi, diantaranya,Beksi, Cingkrik, Kotek, Jalan Enam, Cimande, Sikun, Seliwa, Troktok dan Gerak Rasa,” ungkap dia.

Dia berharap, Lebaran jawara ini juga menyatukan semua unsur masyarakat seni bela diri dan silat budaya Betawi di Kota Tangsel.“Ini akan terus kita gelar setiap tahun. Juga bertujuan untuk mengikat perguruan tidak terpecah-pecah. Di sini, tidak hanya pencak silat tapi juga ada kebudayaan lain seperti palang pintu dan lainnya,” ucap dia.

Sementara Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, mengaku bangga dengan kegiatan Lebaran Betawi, yang menyatukan semua pendekar di tanah Tangerang Selatan.

Dia berpesan, agar semua unsur masyarakat di Tangsel tetap mengedepankan persatuan. Serta menjaga ruh budaya Betawi sebagai nilai-nilai persatuan.“Perda tentang kebudayaan Betawi sudah disahkan bersama DPRD Tangsel, Insa Allah itu menjadi untuk melaksanakan dan menjalankan pelestarian Budaya Betawi di Tangsel,” ucap dia.

Dia berharap, adanya kolaborasi bersama antara Pemerintah dan masyarakat, dalam melestarikan kebudayaan Betawi di Kota Tangsel.Dudung kembali berharap, dengan adanya perda kebudayaan Betawi di Tangsel, unsur-unsur kebudayaan bisa masuk sebagai kurikulum pendidikan di Tangsel.

“Berharap supaya pencak silat masuk pilihan ekstra kurikuler. Kita sekarang sedang petakan berapa sekolah SD dan SMP. Kita juga ingin, para guru silat juga diberikan honor. Kalau mau melestarikan kebudayaan harus sudah dimulai saat ini,” ungkapnya. (han)

 

Berita Terkait

Leave a Comment