Diabetes Melitus (DM) atau yang lebih dikenal dengan kencing manis adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin yang menurun.
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang cukup banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Meski begitu, seringkali masyarakat tidak mengetahui dengan benar bagaimana cara menanganinya.
Untuk itu, Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan (RSU Tangsel) membuka Pelayanan Poliklinik Diabetic Center atau Poli DM pada tahun 2017 lalu. Sejak dibuka 2 tahun lalu RSU Tangsel telah melayanai 322 pasein DM
Pelayanan Poliklinik Diabetic Center ini buka setiap hari Senin – Jumat.Sedangkan jadwal pendaftarannya sama seperti layanan poli lainnya, yaitu setiap hari Senin sampai Kamis mulai pukul 06.30 – 11.00 WIB dan untuk hari Jumat mulai pukul 06.30 – 10.00 WIB.
Seiring bertambahnya jumlah penderita DM, Pelayanan Poli DM yang ditangani oleh dr. Sintha Kumalasari dan dr. Retno Widowati, secara rutin memberikan edukasi kepada para pengunjung RSU Tangsel, dan khususnya pasien DM.
“Memastikannya apakah Anda terkena penyakit diabetes atau kencing manis, dan untuk mencegah penyakit diabetes, penderita harus aktif dan memiliki rasa ingin tahu. Untuk itu mencari kepastian, pasien bias langsung datang ke RSU Tangsel,” ujar dr. Shinta.
Guna memberi pengetahuan kepada masyarakat, RSU Tangsel secara rutin memberi seminar kesehatan yang dilakukan setiap 1 bulan sekali bertempat di Aula Lantai 5 RSU Tangsel. Dimana dalam seminar itu, peserta mengetahui cara mencegah penyakit DM dan untuk penderita lebih dapat mengendalikan gula darah dan hal-hal yang harus diperhatikan oleh penderita Diabetes Melitus.
Sebagai informasi. RSU Tangsel sendiri memiliki program edukasi kesehatan dan senam kaki bagi pasien diabetes.
Senam Kaki Pasien Diabetes “TIM Diabetic Center RSU Tangsel”
Salah satu komplikasi penyakit diabetes mellitus yang sering dijumpai adalah kaki diabetik (diabetic foot), yang mempunyai tanda dan gejala seperti adanya perlukaan.
Untuk tindakan tersebut, RSU Tangsel membentuk tim dibawah pengawasan dr. Sintha dan dr. Retno yang terdiri dari ahli gizi (Mona, Wahyu), apoteker (April), fisioterapi (Retno) dan para perawat (Feby, Fredy), juga dibantu oleh Promkes RSU Tangsel yang akhirnya dikenal dengan sebutan “TIM Diabetic Center RSU Tangsel”.
“Bagus, pegawainya ramah-ramah, kita jadi makin gampang konsultasinya,” ucap Bapak JN sebagai salah satu pasien Diabetic Center RSU Tangsel.
Memberikan edukasi kepada masyarakat tentu bukanlah pekerjaan yang mudah. selain harus mengerti materi, juga dipaksa harus mengerti kondisi psikologis masyarakat yang notabene sedang sakit dan menjadi pasien di RSU Tangsel.
Sesuai dengan brandingnya, yaitu “Ramah, Nyaman, Peduli”. RSU Tangsel terus berupaya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. RSU Tangsel menyadari betul bahwa hubungan emosional yang baik antara pasien dengan para tenaga medis adalah hal yang harus selalu dijaga.
Seminar dan Konsultasi Pasien Diabetes di Grup Whatsapp
Maka dari itu salah satu upayanya adalah dengan membuat grup whatsapp seperti yang sudah dilakukan oleh TIM Diabetic Center yang bertujuan untuk memberikan edukasi-edukasi kesehatan kepada pasien Diabetes.
Di dalam grup whatsapp itu, pasien-pasien diabetes bisa berkonsultasi dengan TIM Diabetic Center dan TIM Diabetic Center juga bisa memeberikan informasi seputar kegiatan maupun informasi tentang materi edukasi.
Adapun kegiatan seminar kesehatan yang rutin dilakukan merupakan salah satu dari banyaknya kegiatan yang dilaksanakan oleh TIM Diabetic Center.Pelayanan TIM Diabetic Center RSU Tangsel lainya adalah Perawatan Luka bagi pasien penderita DM. (Adv)