Serpongupdate.com – Pandemi Covid-19 membuat anak-anak banyak menghabiskan waktu di rumah ditambah dengan skema pendidikan jarak jauh (PJJ) yang tak sedikit membuat persoalan baru.
Tidak ingin melihat anak-anak terlarut dalam persoalan yang dapat menimbulkan putusnya harapan, Rumah Amalia yang berlokasi di RT 01/09 Jalan Subagyo 4 Blok ii No.24, Komplek Peruri, Kelurahan Sudimara Timur Kecamatan Ciledug memberikan penangangan unik dengan pola fun terapi atau terapi tertawa, konsultasi keluarga dan pemberdayaan ibu.
Ketua Rumah Amalia Muhammad Agus Syafii menerangkan, ada 90 anak-anak yang terdata di sini dengan mayoritas mereka yang kehilangan orangtua bahkan kehilangan harapan. Dengan terapi tertawa yang telah dilakukan sejak 2010 lalu tersebut anak-anak bisa menjalani aktivitas keseharian dengan baik.
Menurut Agus, kondisi pandemi saat ini menjadi beban tersendiri baik bagi anak maupun orangtua sehingga bisa jadi stres. Bahkan di daerah Goa, Makassar ada seorang anak yang mati bunuh diri lantaran cemas dan ketakutan akan tugas sekolah serta akibat kesulitan mendapatkan sinyal untuk menyelesaikan tugas.
“Melalui terapi tertawa kami ingin meredakan kecemasan, ketakutan kemudian bagaiamana akhirnya mereka harapannya bisa muncul. Jika kita sedang beada dalam kondisi depresi itu berarti Anda perlu tertawa,” ungkap Agus ditemui di lokasi, Senin (19/10).
Meski demikian Kak Agus mengatakan, terapi ini tidak bisa menghilangkan sepenuhnya namun paling tidak meredakan ketakutan ataupun kecemasan dan memunculkan harapan sehingga kita masih bisa merasakan harapan hidup.
Pengamatan penulis di lokasi, mengikuti protokol kesehatan Covid-19 anak-anak diberikan terapi untuk tertawa dan bermain bersama sehingga raut muka bahagia dan senang terpancar. Anak-anak yang berusia mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas itu lancar mengikuti setiap instruksi yang diberikan oleh Kak Agus sapaan akrab Muhammad Agus Syafii.
Salah seorang anak yang ikut dalam terapi tertawa Tina Talisa (10) mengatakan senang bisa ikut terapi dan belajar bersama. Kegiatan rutin pendidikan di rumah yang saat ini masih dijalani mulai dirasa membosankan.”Senang bisa ikutan ini, ketemu temen dan menambah semangat,” ujar siswi SDN Sudimara Timur 2 ini.
Hal senada juga dikatakan anak yang bernama M. Dean Pasha yang merupakan pelajar SD Sudimara Timur 2 duduk di kelas 4.”Bisa ketemu teman dan ketawa bareng,” pungkasnya. (Fjn)