Kerabat dekat keluarga Jazuli Juwaini, Maryadi, mengatakan kejadian serupa pernah terjadi di tahun 2012, waktu itu polisi menyimpulkan hanya senapan angin yang kebetulan mengenai bagian kaca.
“Tahun 2012 pernah kejadian seperti ini, di titik lokasi ruang sebelah kamar itu,” ucap dia, Kamis 4 Mei 2017.
Pihaknya saat itu, juga membuat laporan ke pihak berwajib yang terus dilakukan oleh TKP dan penyelidikan sehingga disimpulkan bahwa tembakan itu berasal dari senapan angin.
“Kena kaca juga tapi tidak sampai pecah,” ucap dia.
Sore tadi Tim Puslabfor Mabes Polri bersama Jatanras Polda Metro Jaya dan Satuan Reserse kriminal Polres Tangsel, keluar tanpa memberikan satu komentar pun.
“Sama Kapolres saja di kantor,” ucap Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho Hadi, Kamis 4 Mei 2017 di depan rumah Jazuli.
Disebutkan Maryadi, keluarga Jazuli tidak pernah ada masalah dengan masyarakat sekitar sehingga tidak mungkin warga sini berani bertindak seperti itu.
Diterangkan dia, kamar di lantai dua itu adalah kamar anak kedua Jazuli, yang saat ini dihuni oleh keponakan Jazuli yang tengah berkuliah di UIN.
“Kamar anak kedua bapak, tapi diisi sama keponakannya,” ucap dia.
Menurut sepengetahuannya, kaca kamar di lantai dua itu memiliki tebal 5 sampai 6 mili meter. Dari kamar itu terlihat persis sejajar kaca yang bolong.
“Ada bekas disejajar kaca pada tembok kamar, sebesar gabah,” katanya.
Usai olah TKP berakhir, tak ada penjagaan ketat di rumah tersebut, hanya petugas Babin Kamtibmas Aiptu Eka, dari Polsek Ciputat yang terlihat berjaga di depan kediaman Jazuli.(han)
