SerpongUpdate.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang Selatan (Tangsel) memang masih sekitar sebelas bulan kedepan, namun saat ini para Bakal Calon (Balon) Walikota mulai serius menyampaikan gagasannya dalam membawa Tangsel kedepan.
Seperti yang terungkap dalam Dialog Terbuka Tangsel Bicara dengan tema “Tangsel Future Leader” yang digelar di Resto Kampoeng Anggrek, Serpong, Tangsel, Senin (28/10/2019).
Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, kali ini Tangsel Bicara menghadirkan tiga kalangan muda yang merupakan Balon Walikota Tangsel, yakni Suhendar, Fahd Pahdepie, dan Aldrin Ramadian. Ketiganya diketahui sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti Penjaringan Balon di Partai Politik.
Dalam paparannya ketiga Balon Walikota Tangsel dari kalangan milenial tersebut mengutarakan gagasannya jika nanti terpilih menjadi Walikota Tangsel.
Seperti Fahd Pahdepie yang ingin mengikutsertakan anak muda dalam berpolitik dan membangun Kota Tangsel.
“Anak muda sudah saatnya melek dan berpartisipasi dalam berpolitik karena mayoritas pemilih di Kota Tangsel ini adalah kaum muda atau yang identik disebut dengan milenial,” ujar Fadh.
Ia bercita-cita Kota Tangsel ini bisa mempersempit kesenjangan sosial karena dirinya menganggap Tangsel memiliki kesenjangan sosial yang cukup tinggi.
“Rumah seharga 7 Miliar di Tangsel ada, tapi ada juga warga yang belum punya rumah sendiri. Untuk itu kedepan kesenjangan akan dikurangi dengan memperbanyak kelas menengah yang diisi anak-anak muda,” kata Staf Ahli Presiden RI ini.
Sementara itu Suhendar menjelaskan bagaimana sulitnya mengajak anak muda untuk terjun ke politik dan ikut serta memberikan kontribusi pembangunan di Kota Tangsel ini.
“Bagaimana kita membuat kaum milenial atau kaum muda mau berpolitik ini sangat sulit. Padahal pemuda sangat berpengaruh dan penentu pengambil keputusan dalam pembangunan. Hal ini yang harus dibangun agar pemuda mau ikut serta dalam membangun dan menjadi pemuda yang profesional,” ucap Suhendar.
Ditempat yang sama Aldrin Ramadian mengatakan dirinya akan memberikan peluang kepada anak muda untuk ikut serta membangun Kota Tangsel ini.
“Kaum muda harus diberikan peluang dalam ikut membangun melalui gagasannya. Jika para orang tua yang memberikan gagasan belum tentu diterima oleh kaum muda. Untuk itu kaum muda harus memiliki gagasannya sendiri untuk memenuhi kebutuhan yang ada,” kata Aldrin.
Intinya menurut Aldrin adalah kaum muda diberikan ruang dan diserap gagasannya untuk memberikan perbaikan yang lebih baik lagi sehingga Tangsel menjadi sorotan secara positif ditingkat nasional maupun internasional.
“Anak muda harus diserap gagasannya dan diberikan kesempatan dalam merealisasikan gagasan tersebut,” kata Aldrin yang juga adik dari Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany ini.
Dialog Terbuka Tangsel Bicara ini merupakan hasil kerjasama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tangsel dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Tangsel. Dialog atau diskusi ini rutin digelar dengan mengangkat tema atau isu yang sedang hangat dimasyarakat. (Nto)