Serpongupdate.com – Kepemimpinan Indonesia memerlukan penyatuan cita-cita dari seluruh Indonesia, yang dimulai dengan persatuan pikiran, persatuan pengolahan, dan persatuan tindakan.
Tujuan utama terpusat pada pemulihan keseluruhan Indonesia, untuk mencapai kesejahteran dan kemakmuran bersama tanpa melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia, jiwa Proklamasi dan UUD 1945.
Dalam masa dua puluh enam tahun ke depan atau pada tahun 2045, merupakan tahun istimewa bagi bangsa Indonesia karena merupakan tahun keseratus sejak lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif paling tinggi di antara usia 45-54 tahun dimana usia tersebut adalah usia emas atau usia matang.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar kegiatan Seminar 100 Tahun Indonesia jilid II dengan tema “Mimpi Tokoh Muda untuk Indonesia 2045”, Rabu (18/12) di Auditorium Adhiyana Wisma Antara Jakarta Pusat.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Dapari, dan Sekjend. SMSI Pusat, H. Firdaus dan Jajaran PWI Pusat.
Empat Pembicara juga hadir antara lain, dr. Hj. Faida, MMR, Bupati Jember, Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Tabanan, Hj. Dra. Dewanti Rumpoko, M.Si., Wali Kota Batu, Dr. Adriana Elisabeth, M.Soc. Sc, Anggota Peneliti Tim Papua, Tim Polotik Luar Negeri LIPI dan Chusnunia Chalim, Wakil Gubernur Lampung. Untuk Moderator menghadirkan Tina Talisa.
Dalam pidato pembuka acara, Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari, mengatakan alasan mengapa PWI merasa penting untuk membuat serial seminar ini. “Karena dalam menyambut 100 tahun Indonesia, di mana Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif paling tinggi, antara usia 45-54 tahun,” kata Atal S. Depari.
Menurutnya, jika usia 100 tahun Indonesia itu tidak dipersiapkan matang, lanjut Atal, maka warga Indonesia yang tidak produktif akan jauh lebih besar dan itu berarti kemunduran bagi Indonesia di tengah era globalisasi dan digitalisasi yang makin maju.
“Insya Allah pemikirannya memberikan persepsi positif buat kita untuk hadapi 2045 mendatang. Dan di sini bukan hanya pembicaranya yang wanita tapi moderator nya juga wanita. Saya kira Anda sudah kenal semua dengan Tina Talisa,” ucap Atal.
Lanjut Atal, ada alasan memilih tajuk serial seminar ini mengenai mimpi tokoh muda. Menurutnya, setiap bangsa di dunia harus selalu bermimpi. “Bahkan, semua yang ada di dunia ini harus diawali dengan mimpi. Para tokoh muda ini harus bermimpi untuk Indonesia 2045,” tegas bang Atal. (red).