Serpongupdate.com – Perempuan yang mandiri dan aktif tentu dapat memberikan kontribusi bagi keluarga dan masyarakat. Namun, jika terjadi risiko sakit hingga harus dirawat inap dan perlu tindakan medis, tentu yang terjadi malah sebaliknya yaitu keuangan keluarga terganggu dan menguras simpanan finansial masa depan.
Misalnya saja jika mengalami sakit Lupus. Penyakit ini banyak menyerang perempuan produktif usia 15-45 tahun. Lupus terjadi karena sel imunitas tubuh yang seharusnya menyerang kuman justru menyerang jaringan yang sehat sehingga memicu kerusakan pada bagian tubuh seperti kulit, sendi dan organ. Permasalahannya adalah penyakit autoimun ini jarang bisa didiagnosa di awal, akibatnya penderita terkena dampak untuk waktu yang lama. Hingga saat ini pengobatan Lupus masih terbentur dengan biaya medis yang mahal, itu pun hanya untuk meminimalisir dampak dan mengurangi tingkat gejala.
Selain lupus, penyakit yang acap kali menghantui perempuan Indonesia adalah kanker payudara. Jenis kanker ini merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Perempuan diharapkan memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berkala guna mencegah dan mendeteksi awal adanya kanker payudara.
Ada juga kanker leher rahim atau kanker serviks, penyakit ini termasuk mematikan selain kanker payudara. Sayangnya, kanker serviks tidak menunjukkan adanya tanda awal atau sulit diindentifikasi hingga akhirnya memasuki stadium akhir. Kanker serviks menyerang saluran reproduksi yang menghubungkan vagina dengan rahim (uterus). Kanker ini dipicu oleh human papillomavirus (HPV) yang menyerang sel epitel kulit dan membran mukosa pada daerah kelamin.
Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati. Dengan mengenal fungsi dan kemampuan tubuh maka akan lebih mudah bagi perempuan untuk mengurangi risiko terkena serangan penyakit yang rentan menyerang dirinya.
“Misalnya bagi mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun, sebaiknya menambah jam istirahat dan rutin berolah raga karena hormoh HGH (Human Growth Hormone) pembentuk sel-sel tubuh mulai berkurang sehingga mudah lelah, letih dan lesu. Pada saat 2 tahun sebelum hamil dan masa menyusui, si ibu jangan sampai kekurangan kalsium untuk mencegah risiko osteoporosis atau jika memiliki riwayat keluarga yang berpenyakit kritis seperti diabetes, jantung, hipertensi, sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual yang sering berganti pasangan, serta tidak merokok,” papar Health Claim Senior Manager Sequis dr. Yosef Fransiscus.
Penting juga bagi perempuan untuk secara rutin memeriksakan diri dan melakukan pengobatan medis jika terdiagnosa gejala penyakit di atas. Sayangnya, hanya sebagian kecil perempuan yang melakukan hal ini. Karena kurangnya pengetahuan, keterbatasan pada akses kesehatan serta mahalnya biaya pengobatan. Misalnya saja untuk mengontrol penyakit kanker payudara dan serviks sejak dini, pasien harus melalukan pemeriksaan untuk menangkap sel pra-kanker dan mencegah kanker serviks ini berkembang melalui tes IVA atau papsmear, mamogram, dan medical checkup. Jika telah divonis menderita kanker payudara, biasanya harus melakukan serangkaian perawatan seperti pemeriksaan iagnostic, pembedahan, dan kemoterapi.
“Biaya pengobatan yang sangat tinggi menyebabkan tidak terjangkau oleh masyarakat. Alih-alih ingin mendapatkan kesembuhan dengan berobat justru biaya pengobatan yang sangat tinggi membuat pasien makin depresi dan tak kunjung sembuh,” ujar Vice President of Life Operation Division Sequis Eko Sumurat. Eko menyarankan agar perempuan Indonesia mengantisipasi dengan memiliki asuransi penyakit kritis sedini mungkin.
Namun, tidak semua perusahaan asuransi menyediakan asuransi khusus untuk perempuan. Untuk itu, Sequis menyediakan Lady Protection yaitu produk rider (asuransi tambahan) kesehatan unit link untuk melindungi perempuan dari penyakit khusus yang menyerang perempuan.
“Pada produk Lady Protection, penyakit yang ditanggung yaitu Carcinoma In Situ (Sekelompok sel abnormal yang muncul pada organ pertama kali dan tidak terkendali namun belum menyebar ke bagian lainnya) yang terjadi pada pada payudara atau leher rahim (serviks), Systemic Lupus Erythematosus (penyakit auto imun kronik yaitu terbentuknya antibodi secara otomatis yang bersifat patologis dan kekebalan yang kompleks sehingga jaringan dan sel tubuh mengalami kerusakan),” ujar Eko.
Bahkan produk ini juga memberikan pertanggungan pada pembedahan rekonstruksi yaitu untuk rekonstruksi wajah (restorasi atau rekonstruksi dari bentuk dan tampilan struktur wajah di atas leher, yang rusak, hilang, cedera atau berubah bentuk) akibat kecelakaan dan membutuhkan perawatan medis dan pembedahan dan rekontruksi akibat kanker payudara (operasi pengangkatan payudara secara radikal dengan cara pembedahan).
Eko mengatakan, hingga akhir 2017, Sequis telah membayarkan klaim dari produk Lady Protection sebesar Rp 2,925 miliar atau naik 474% dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 510 juta.Tingginya biaya untuk mengobati penyakit yang menyerang perempuan tentunya membuat perempuan semakin menyadari bahwa asuransi sangat penting peranannya untuk membantu mengantisipasi kerugian finansial di masa depan jika harus menghadapi penyakit tersebut di atas.
“Beberapa kasus kanker yang ditemukan pada stadium dini, jika ditangani dengan cepat dan tepat dapat memberikan harapan hidup yang lebih lama dan kesempatan untuk sembuh. Namun, apakah tersedia dana yang cukup memadai? Untuk itu, ia menyarankan agar perempuan Indonesia mempraktikkan gaya hidup sehat serta siapkan diri Anda dari risiko yang tak terduga dan tak diinginkan dengan memiliki perlindungan asuransi,” pungkasnya. (rls/sbr)