Shopee, perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia, umumkan pertumbuhan bisnis signifikan di tahun 2017. Sejak diperkenalkan pertama kali di Indonesia kurang dari 2 tahun yang lalu, kini Shopee telah memiliki lebih dari 50 juta listings aktif dan menempati peringkat “Top 1 Shopping App” di Play Store dan App Store selama beberapa bulan terakhir.
Chris Feng, CEO Shopee mengatakan, Kami percaya kombinasi dari aplikasi mobile dan DNA fitur sosial yang kuat telah mendukung kami untuk mencapai posisi strategis ini lebih cepat dari yang kami perkirakan. Kami memahami pasar ini dengan baik dan senantiasa berupaya untuk memberikan apa yang dibutuhkan oleh konsumen di Indonesia guna mendapatkan pengalaman terbaik berbelanja melalui ponsel. Saya sangat bangga bahwa kini Shopee diperhitungkan sebagai perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia dan juga wadah berbelanja terfavorit, baik di kota-kota besar maupun kecil, dari Sabang hingga Merauke.
Bagi Shopee, salah satu kunci utama kesuksesan bisnis di Indonesia adalah karena peranannya sebagai pelopor aktivitas belanja melalui ponsel, dan secara konsisten memfokuskan bisnisnya untuk menghadirkan pengalaman berbelanja melalui ponsel yang mudah untuk pengguna. Sesuai riset yang dilaksanakan oleh eMarketer, hal ini sangatlah penting, mengingat pertumbuhan penetrasi ponsel di Indonesia yang tinggi dan sangat pesat diantara negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.
Hingga kini, Shopee menerima lebih dari 200.000 pesanan setiap harinya (untuk transaksi produk fisik saja, diluar produk digital) di Indonesia, dimana lebih dari 90% dari pesanan ini berasal dari aplikasi di ponsel. Selain itu, Shopee memiliki pengguna yang berasal dari 514 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Lebih dari 80% pesanan yang diterima setiap harinya berasal dari berbagai wilayah di luar Jakarta.
Selain di Indonesia, Shopee juga telah menunjukkan performa bisnis yang sangat baik di 6 negara lainnya di kawasan ini. Pada bulan April 2017, Shopee telah meraih total nilai transaksi (annualised GMV) mencapai lebih dari USD 3 Miliar di Asia Tenggara dan Taiwan.