Serpongupdate.com – Bermain merupakan sebagian besar hobi anak-anak. Baik di sekolah ataupun dilingkungan tempat tinggal. Mereka tidak tahu akan bahaya yang mengintai, seperti jatuh saat bersepeda, terdorong saat bercanda dan sebab akibat lainnya. Sebagai akibat terburuk dari itu, anak-anak bisa mengalami luka bahkan patah tulang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Siloam Hospitals Lippo Village (SHLV) Tangerang, melalui program Siloam Student Emergency Officer (SSEO) memberikan materi pelatihan dasar praktik pembalutan luka dan cidera kepada 115 anak pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seputaran rumah sakit.
Dalam kesempatan itu. Siswa dan siswi SMP didampingi trainer rumah sakit, melakukan praktik langsung cara pembalutan luka dan patah tulang yang benar kepada korban.
“Pembalutan pada cidera atau luka yang benar, tentunya akan meringankan sakit pada si korban. Terutama pada penderita patah tulang atau sendi, saat si korban melakukan pergeseran atau pergerakan,” ujar dr. Wilie Stan Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang saat mencontohkan pembalutan cidera yang benar.
Pembalutan luka merupakan tindakan keperawatan untuk melindungi luka yang dapat dilakukan dengan menggunakan kasa steril yang tidak melekat pada jaringan luka .
Tujuan membalut luka, antara lain mengatasi perdarahan, melindungi dan mencegah terjadinya infeksi, memberikan tekanan pada perban, mengurangi bengkak, menopang anggota tubuh atau sendi dan membatasi pergerakan.
“Memasang verban dan pembalut merupakan bagian penting dalam tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Karena pada umumnya luka harus di verban dan hampir semua cidera dapat ditopang dengan kain pembalut,” jelas Stan,
Para pelajar tersebut sangat antusias mengikuti pelatihan saat mendapatkan pembekalan materi SSEO yang terdiri dari Materi P3K, Bantuan Hidup Dasar, Praktik Pembalutan Luka dan Cedera dan Praktik Kebersihan Pribadi dan Cuci Tangan.
Alexander Mutak, S.Pd, M.M, Business Development Head Siloam Hospitals Lippo Village, dan selaku Ketua Panitia SSEO menjelaskan, dari pelatihan dasar keselamatan ini, mereka mampu menjadi role modeL bagi teman-teman dan lingkungan mereka.
“Hal terpenting, adalah anak-anak tidak takut lagi dengan dokter atau rumah sakit, “ ujarnya.
