Serpongupdate.com – Komitmen dalam mendukung perkembangan UMKM Indonesia, PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam program pembinaan bertajuk “Sosialisasi & Pembinaan PUMK: Akselerasi Bisnis UMKM”. Program ini bertujuan untuk mendukung percepatan pertumbuhan bisnis UMKM binaan dari Jakarta Pusat, yang telah menerima dana PUMK (Pendanaan Usaha Mikro Kecil) dari Pertamina.
Melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM diberikan wawasan, panduan, dan motivasi untuk meningkatkan daya saing usaha mereka di pasar lokal maupun nasional. Hadir dalam acara ini, Ujang Supriadi – Koordinator Rumah BUMN Pertamina. Terkait komitmen Pertamina dalam pemberdayaan dan pembinaan UMKM agar bisa ‘naik kelas’, Ujang menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk implementasi TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan). Pertamina memiliki banyak program pembinaan UMKM naik kelas, salah satunya pameran yang dapat membantu meningkatkan pendapatan usaha 20%.
Hadir juga dalam kegiatan ini, Jhun Freddy Nababan, selaku Manager Bisnis Mikro BRI Kemayoran yang menyatakan dukungan penuh untuk membantu para UMKM khususnya di wilayahnya. “Saat ini kami telah menyalurkan banyak pendanaan ke UMKM dari berbagai sumber dana dari BUMN. Pertamina merupakan salah satu pemberi dana terbesar dalam penyaluran dana usaha bagi usaha mikro. Kita sangat berharap kedepannya kolaborasi ini dapat terus terjaga dan memberikan lebih banyak manfaat lagi bagi perkembangan UMKM, baik dalam pemberian dana maupun program pelatihan”, ujar Jhun.
Jhun juga menambahkan bahwa para peserta UMKM beruntung dapat mengikuti sosialisasi dan pembinaan PUMK ini. Menurutnya, program PUMK ini memiliki banyak keuntungan bagi UMKM yaitu selain pendapatkan pendanaan usaha dengan bunga pertahun yang sangat kecil, mereka juga mendapatkan pembinaaan khusus (seperti yang saat ini dilakukan) serta terdapat financial advisor.
Narasumber dalam materi pelatihan ini yaitu Natali, Konsultan Sertifikasi & Pendamping UMKM Kemenkop RI dan Fasilitator E-Commerce Kementerian Perdagangan RI. Fokus utama materi dalam pelatihan ini yaitu mengenai pentingnya legalitas usaha bagi UMKM, terutama tentang pentingnya pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha). Dalam materinya, beliau menyampaikan bahwa unit usaha yang memiliki legalitas akan diakui secara hukum serta memiliki kewajiban dan hak dalam sebuah negara. Selain itu, legalitas usaha menjadi penting sebagai sebuah identitas resmi yang memudahkan para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya melalui kemudahan pengajuan pendanaan di lembaga keuangan dan meningkatkan kepercayaan customer.
Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, salah satu peserta yang memberikan tanggapan mengenai program ini menyatakan bahwa usahanya telah berkembang semenjak adanya bantuan pendanaan dan pembinaan. “Saat pengajuan pendanaan usaha, saya hanya memiliki satu usaha ‘Sylvia Makeup’ namanya. Namun saat ini saya menambah bisnis baru di bidang catering. Setelah menyimak materi ini, saya jadi lebih mengerti untuk mendaftarkan usaha saya. Terima kasih atas informasinya”, ucap Rakhmawati, pemilik usaha Sylvia Makeup di Kec. Senen, Jakarta Pusat.
Selain peserta mendapatkan pembinaan pada sosialisasi ini mereka juga mendapatkan edukasi terkait dengan penggunaaan LPG non-subsidi. Edukasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk LPG subsidi telah tepat sasaran, dan mendorong para pelaku UMKM untuk beralih menggunakan LPG non-subsidi (Bright Gas) karena keunggulannya yang lebih menguntungkan bagi UMKM.
Setelah mengikuti sosialisasi secara tatap muka, para peserta UMKM akan diarahkan untuk bergabung dalam program belajar UMKM pada tahap selanjutnya. Program pembelajaran ini dirancang untuk memberikan pembinaan lanjutan kepada UMKM agar bisa naik kelas dan mendapatkan keuntungan yang lebih nantinya. Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan mini networking, memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan solusi langsung atas tantangan bisnis yang dihadapi. (Rls)