Serpongupdate.com – Peluncuran rintisan desa wisata budaya yang bertempat di Desa Tegalrejo ini ke depan diharapkan dapat menjadi wilayah destinasi wisata baru dengan segala potensinya. Potensi tersebut ditampilkan dengan adanya kampung batik, parade seni dan budaya Gedangsari, serta pameran kearifan lokal kerajinan produk dan makanan olahan khas Gedangsari, yang bertujuan untuk memperlihatkan potensi-potensi yang ada selain batik. Dimana seluruh potensi tersebut juga memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan ke depan.
Kampung Batik
Salah satu potensi di Yogya yang secara umum diketahui masyarakat tentu saja adalah batik. Di Kab. Gunungkidul, dusun-dusun di Gedangsari memiliki para pembatik yang sangat berkembang dan para pembatiknya telah mendapat sertifikasi oleh Disnaker Yogyakarta, bahkan Kec. Gedangsari memiliki motif batik khas yang telah dipatenkan. Maka kehadiran Kampung Batik dalam rangkaian acara “Pesona Gedangsari” sangat pas, mengingat banyaknya karya siswa binaan SD hingga SMKN, serta para UKM Batik Gedangsari yang sudah berkiprah dalam berbagai pameran, promosi, dan penjualan di tingkat daerah hingga taraf internasional.
Pagelaran Busana Pertama di Wanajati
Acara dimulai dengan “Pagelaran Busana Pertama di Wanajati” yang merupakan pagelaran busana pertama di Indonesia dan diberikan penghargaan oleh Museum MURI atas pemecahan rekor tersebut. Pagelaran busana ini juga memperlihatkan keunggulan batik yang ada di Desa Tegalrejo, Kec. Gedangsari, Kab. Gunungkidul, dan menghadirkan 90 looks yang merupakan karya dari berbagai desainer Indonesia Fashion Chamber (IFC) seperti Lia Mustafa, Dany Paraswati, Phillip Iswardono, Ratih Kristiani, Amin Hendra, dan Dandy T. Hidayat yang berkolaborasi dengan siswa SMKN 2 Gedangsari. Dari total tersebut, terdapat 60 looks yang merupakan hasil kolaborasi Dandy dengan siswa SMKN 2 Gedangsari dari penggunaan material kain hingga pengerjaannya.
Membatik Lintas Generasi/Usia
Pemecahan Rekor MURI lainnya juga dilakukan melalui kegiatan “Membatik Lintas Generasi/Usia” pertama di dunia yang menjadi salah satu rangkaian dalam acara “Pesona Gedangsari”. Kegiatan ini didukung oleh para pembatik mulai usia PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, hingga para pembatik usia lanjut, dengan rentang usia mulai 5 tahun sampai dengan usia diatas 70 tahun yang semuanya berjumlah sekitar 130 orang.
Laboratorium Mini Zat Pewarna Alam SMKN 2 Gedangsari
Sejak tahun 2006, Astra telah membina telah memberikan kesiapan berupa pelatihan dan pengembangan budaya serta kecakapan hidup di 6 SDN, 1 SMPN, dan 1 SMKN yang ada di Gedangsari. Salah satunya juga dengan membantu meningkatkan pelestarian batik dengan menyiapkan fasilitas laboratorium mini zat pewarna alam di SMKN 2 Gedangsari yang bertujuan untuk menjadi tempat pelatihan para siswa dan masyarakat/UKM Batik agar dapat memproduksi sendiri zat pewarna alam tersebut. Terkait dengan hal tersebut, secara simbolis dilakukan Gerakan Penanaman Pohon Zat Pewarna Alam di Gedangsari.
Teaching Factory Perbengkelan Sepeda Motor Roda Dua
Sehubungan dengan Desa Tegalrejo yang berpotensi menjadi tujuan wisata baru, telah direncakan oleh Dispora dan BLPT Provinsi DIY adanya rintisan Teaching Factory Perbengkelan Sepeda Motor Roda Dua yang akan didukung oleh PT Astra Honda Motor dan Astra Motor Jakarta di SMKN 1 dan SMKN 2 Gedangsari yang dimana para siswanya akan unjuk kebolehan demo service motor roda yang merupakan bagian dari acara “Pesona Gedangsari”.