28.7 C
Tangerang Selatan
Senin, 6 Januari 2025
Serpong Update
RELEASE

Tinjau Bendungan Pidekso, Menteri Dody Optimalkan Irigasi Premium untuk Airi Sawah Petani Wonogiri

Serpongupdate.com  – Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang telah diresmikan Presiden Ke-7 Joko Widodo pada 28 Desember 2021 lalu. Pembangunan Bendungan Pidekso diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya guna mendukung program swasembada pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Menteri Dody mengatakan Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Direktorat Jenderal Sumber Saya Air pada tahun 2024 sudah mengerjakan jaringan irigasi premium yakni irigasi yang mendapatkan suplai air dari Bendungan Pidekso sepanjang 6 km.

“Pada tahun 2025 ini akan kita kerjakan seluruhnya dari ujung ke ujung, sehingga ada sekitar 1.295 hektare lahan irigasi fungsional dapat siplai air dari Bendungan, target kami akhir tahun ini atau paling lambat 2026 sudah selesai,” kata Menteri Dody saat meninjau Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jumat (3/1/2025).

Menurut Menteri Dody, dengan adanya suplai air yang kontinu dari Bendungan Pidekso, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun bisa bertambah menjadi 2 atau 3 kali tanam.

“Jadi sekarang bendungan-bendungan yang desainnya untuk irigasi kita cek semua dari Aceh sampai Papua agar fungsinya terlaksana. Pada akhirnya, bagaimana infrastruktur yang kita bangun ini dapat mensejahterakan petani,” kata Menteri Dody.

Bendungan Pidekso dengan kapasitas volume tampung 25 juta m3 dan luas genangan 232 hektare (ha) dapat mengairi lahan pertanian seluas 1.493 ha terdiri dari lahan fungsional 1.295 ha di Giriwoyo dan Baturetno Kabupaten Wonogiri serta lahan potensial yang sebelumnya sawah tadah hujan seluas 198 ha.

Bendungan multifungsi ini juga memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku warga Wonogiri dengan kapasitas 300 liter/detik dan memiliki potensi sebagai destinasi wisata baru. Selain itu juga mereduksi debit banjir sekitar 11% di wilayah hilir karena bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini merupakan satu kesatuan pengelolaan sungai yang terhubung ke Waduk Serba Guna Kabupaten Wonogiri atau dikenal dengan sebutan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Dody juga sempat berinteraksi dengan para petani penerima manfaat dan menerima aspirasi para petani, kepala desa, dan camat untuk terus meningkatkan layanan air irigasi yang bersumber dari Bendungan Pidekso.

“Kami mewakili masyarakat yang tempat tinggalnya terdampak pembangunan Bendungan Pidekso dan warga yang mendapat manfaat air dari Pidekso. Warga yang di sekitar Pidekso memohon segera difungsikan untuk pariwisata karena bisa berdampak pada UMKM di sini dan untuk yang terdampak mendapatkan irigasi mengucapkan terima kasih dan harapan kami dapat diperbanyak saluran tersiernya,”kata salah satu petani dari Bumiharjo, Budi Santoso.

Turut mendampingi Menteri Dody, Direktur Jenderal Sumber Daya Kementerian PUPR Air Bob Arthur Lombogia, Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Adenan Rasyid, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Muhammad Adek RizaldI, Direktur Irigasi dan Rawa Bestari, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo. (Rls)

Berita Terkait

Leave a Comment