Serpongupdate.com – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang berlokadi di Gading Serpong, Tangerang, dalam menyambut ulang tahun ke-10 mengadakan seminar dengan menggandeng pihak- pihak terkait dan memiliki tanggung jawab secara bersama-sama dalam menangkal kejahatan dalam dunia siber.
Seminar dengan tema ” Memperkuat Keamanan Siber Nasional” yang diadakan di Lecture Theatre, P.K. Ojong – Jakob Oetama Tower, UMN pada Selasa, 21 November 2017 menghadirkan narasumber-narasumber ahli dan terkemuka, seperti Menkominfo Rudiantara, Kombes Pol Sri Suari, Ketua Pelaksana IDSIRTII Rudy Lumanto, Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono, dan Education Director ISACA Obrina Candra Brilliyant.
Ninok Leksono, Rektor UMN, mengungkapkan isu keamanan siber merupakan hal yang sangat relevan untuk dibahas akhir-akhir ini. “Kini dunia memasuki era baru di mana tujuan perang bisa dicapai tanpa harus menimbulkan kehancuran sampingan besar dan dengan biaya lebih murah, yaitu dengan melancarkan perang siber. Negara-negara besar sudah menempatkan strategi perang siber sebagai pilar utama keamanan nasional,” paparnya.
Tak hanya itu. Serangan ransomware WannaCry yang menyerang pengguna internet pada bulan mei 2017 merupakan bukti salah satu bukti nyata kejahatan dunia Siber. Tercatat sepanjang tahun 2016 ada 1.207 kasus kejahatan di dunia maya
“Dengan latar belakang itu, masuk akal jika Indonesia juga harus memeriksa diri, apakah sudah cukup siap untuk menghadapi serangan siber, mulai dari birokrasi hingga dunia usahanya, seperti perbankan,” jelasnya.
Melalui terselenggaranya kegiatan ini, UMN yang telah meraih Akreditasi Institusi A di akhir tahun 2016 lalu berharap segala lapisan masyarakat semakin waspada terhadap ancaman keamanan siber dan berusaha meningkatkan keamanan layanannya.
Ninok juga berharap dengan bertemunya para pemangku kepentingan para pengelola siber, akan terjalin kerja sama, kolaborasi, dan jejaring yang bisa saling memperkuat pertahanan siber nasional guna menghadapi ancaman perang siber.
Sementara itu. Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divhumas Polri Kombes Sri Suari mengungkapkan, Teknologi informasi atau siber membuat seolah- olah di dunia nyata pada saat ini, sudah mulai terlihat dengan kejadian- kejadian yang merugikan. Kepolisian RI sempat kesulitan alias gagap teknologi di dunia yang tidak nyata pasalnya laju dunia yang begitu cepat dengan derasnya perkembangan dunia siber
“Akhir- akhir ini media sosial sangat menyita perhatian, pasalnya 97,4 persen teknologi informasi sudah dikuasai manusia, maka dari itu Polri perlu merelokasi media sosial yang mengganggu keamanan nasional. Sehingga Polri harus bekerja bahu-membahu dengan pihak terkait, agar beban Polri lebih ringan,” imbuhnya.
Dirinya berharap mahasiswa UMN bisa menjadi agen perubahan positif di berbagai bidang, utamanya di bidang Informasi Teknologi Elektronik (ITE).