Serpongupdate.com – Pada Senin, (05/05/2025) Fakultas Seni dan Film UMN mengadakan festival tahunan UCIFEST 16. UCIFEST merupakan festival film yang diselenggarakan oleh program studi Film UMN. Tahun ini UCIFEST mengangkat tema “Humanity”, dan diselenggarakan selama lima hari di Universitas Multimedia Nusantara.
UCIFEST 16 ini akan berfokus pada koneksi antar manusia, ketangguhan dan empati. Adapun beberapa kategori kompetisi dalam UCIFEST yakni Fiksi Internasional, Animasi Internasional, Fiksi Nasional, Animasi Nasional, dan Dokumenter Internasional. Beberapa kategori yang ada bisa diikuti oleh pelajar.
“UCIFEST 16 adalah salah satu festival film di Indonesia yang cukup lama dan sudah 16 tahun. Sejak tiga tahun terakhir kita meningkatkan skala festival ini menjadi internasional, kita mengundang banyak pihak-pihak luar. Menurut saya sangat menarik festival UCIFEST 16 bisa menjadi skala internasional, sehingga kami jadi punya benchmark tidak hanya dalam negeri tapi luar negeri”, ucap ucap Kus Sudarsono, S.E., M.Sn., selaku Kepala Program Studi Film UMN.
Pemilihan tema tahun ini bagi Kus sebagai isu yang penting dan menjadi tantangan di berbagai tempat, banyak nilai-nilai kemanusian yang hilang di beberapa tempat termasuk Indonesia. Bagi Kus, festival ini bisa menggali karya-karya yang berbasis kemanusian. Kus berharap festival ini bisa menjadi wadah kreatif untuk berekspresi dalam karya
“Tahun ini terdapat 261 film yang turut berkompetisi dalam kegiatan UCIFEST 16, melibatkan delapan negara yakni Indonesia, Malaysia, Mesir, India, Filipina, Republik Ceko, Lebanon dan Brasil. Tentu dari 261 film tersebut sudah ada beberapa film yang terpilih yang akan ditayangkan dan dikompetisikan”, ucap David Baskara selaku Festival Director UCIFEST 16.
Bagi David yang membedakan UCIFEST 16 dengan tahun sebelum-sebelumnya, saat ini filmmaker dan peserta lebih berani dalam berkarya. Memiliki keberanian dalam menyalurkan ide lewat berbagai medium digital, salah satunya film.
Selain penayangan film, UCIFEST 16 juga dilengkapi dengan program penayangan non-kompetisi lainnya seperti Best of UCIFEST 16, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) x UCIFEST 16, Focus on Wisnu Surya Pratama, Liverpool John Moores University (LJMU) x UMN, UCIFEST 16 x Minikino, penayangan film spesial, serta seminar-seminar lainnya.
“UCIFEST 16 bukan sekedar festival film, tapi tempat dimana ide, budaya dan perbedaan ada. UCIFEST 16 juga sebagai bentuk pengabdian kita terhadap perfilman di Indonesia, dari sini kita mencari bibit-bibit muda pembuat film. Dimana UCIFEST 16 menjadi wadah mereka membuat karya dan mendapat prestasi, jadi mereka yang tertarik dari dunia film dan animasi bisa memulai dari sini”, ucap Kus Sudarsono, S.E., M.Sn., selaku Kepala Program Studi Film UMN. (Rls)