Serpongupdate.com – Besarnya jumlah data yang beredar di era informasi membuat data memiliki peranan yang penting. Kebutuhan akan SDM yang handal untuk menganalisis data pun semakin meningkat. Sayangnya, meski permintaan tinggi, Indonesia dinilai masih kekurangan tenaga data scientist.
Wakil Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Andrey Andoko mengatakan, adanya gap antara kebutuhan dan ketersediaan SDM data scientist dikarenakan kebutuhannya besar, namun institusi-institusi pendidikan yang menghasilkan tenaga tersebut masih langka.
“Ada yang menyatakan bahwa data is the new oil. Data menjadi sebuah harta karun yang nilainya luar biasa, karena dapat diolah dan didapatkan dari berbagai macam informasi yang sangat berguna untuk mendukung bisnis. Banyak perusahaan mencari ahli yang dapat mengolah data. Karena kebutuhannya besar, sementara institusi-institusi pendidikan yang menghasilkan tenaga ini masih langka, sehingga ada gap antara kebutuhan dan ketersediaan SDM,” terang Andrey kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Jumat (13/7).
Melihat adanya gap tersebut. UMN melakukan beberapa terobosan. salah satunya dengan membuka peminatan di bidang data analyticss, dengan membuka peminatan big data analytics di Program Studi Sistem Informasi (SI).
Sementara, Dosen Program Studi Sistem Infomasi UMN Wira Munggana, bahwa kurikulum UMN sudah dirancang untuk dapat mencetak lulusan-lulusan yang memiliki kompetensi di bidang analisis big data.
“Kami sudah merancang kurikulum yang komprehensif, mulai dari penyiapan dan pembersihan data, pembangunan data warehouse. sampai dengan analisis dan visualisasi data untuk menjawab tantangan di dunia bisnis. Bahkan secara khusus, kami membuka peminatan di bidang Big Data Analytics,” papar Wira. (sbr)