32.1 C
Tangerang Selatan
Senin, 7 Oktober 2024
Serpong Update
RELEASE

Wakil Walikota Tangsel : Bantuan Untuk Muslim Rohingnya Adalah Penerapan Butir Pancasila

Serpongupdate.com-Kejadian kemanusiaan di Myanmar yang menimpa Muslim Rohingnya menjadi perhatian tersendiri dari Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Tangerang Selatan (Tangsel), hari ini puluhan Jamaah memadati Masjid Khodimul Ummah yang berada di lingkungan Kemenag Tangsel, Komplek BSD Kencana Loka Sektor XII, Ciater, Serpong, Tangsel untuk bersama-sama melantunkan zikir dan mengirimkan doa bagi keselamatan Muslim Rohingnya, Senin (11/09/2017).

Doa dan zikir dipimpin langsung oleh KH Nasuha Abu Bakar yang Pimpinan Ponpes Sabiluna Ciputat Timur Kota Tangsel.

Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie dalam sambutannya mengatakan dirinya mewakili Pemkot Tangsel mengapresiasi adanya zikir dan doa bersama untuk solidaritas Muslim Rohingnya.

“Jika memang ada bantuan dana agar segera disampaikan kepada yang berhak menerimanya di Rohingnya,” ucap Benyamin Davnie.

Umat Muslim di Indonesia, tambah Benyamin Davnie agar memberikan bantuan dengan berdasar kepada rasa solidaritas  sesama umat Muslim dan jangan mengait-ngaitkan dengan politik.

“Karena bukan ranah kita mencampuri politik negara lain,” ujarnya.

Menurut lulusan Lemhanas ini, rasa kepedulian umat Muslim di Indonesia terhadap saudara-saudaranya di Rohingnya adalah penerapan nilai-nilai Pancasila.

“Pancasila sudah disepakati oleh para pendiri Bangsa ini sebagai alat mempersatukan dan mempererat rasa kebangsaan Indonesia meskipun berbeda Agama maupun Suku yang ada,” ungkap Benyamin.

Ia juga mengajak kepada para jamaah untuk lebih menerapkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.

“Selama ini semakin pudarnya Pancasila di era sekarang, anak-anak lebih senang bermain gadget dan tidak peduli dengan sosial sekitar kita,” kata Benyamin.

Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Zainal Arifin mengukapkan hal yang sama tentang keprihatinannya terhadap saudara Muslim Rohingnya.

“Saya merasa perihatin dengan adanya tragedi kemanusiaan di Myanmar. Diharapkan bagi pihak yang melakukan hal yang tidak baik diberikan kemampuan untuk merubahnya menjadi baik. Dan ini merupakan pembelajaran bahwa kasus ini tidak memandang suku dan agama maupun etnis tetapi persoalan kemanusiaan,” ucap Zainal.

Dia juga menegaskan bahwa umat Budha di wilayah Tangsel sangat baik komunikasinya dengan Kemenag Tangsel dan tidak ada persoalan antara Umat Islam dengan Umat Budha di Tangsel.

“Tidak ada kaitannya sama sekali antara Budha di Indonesia dengan Myanmar,” pungkasnya. (Nto)

Berita Terkait

Leave a Comment