Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 menjadi perhatian dari aparat keamanan dalam hal ini Polres Tangerang Selatan (Tangsel). Untuk itu Polres bersama instasi terkait menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Jaya tahun 2016, di Bukit Pelayanan (BUPE) Resto Jl. Cilenggang I No.53 Serpong Tangsel.
Dalam kesempatan ini Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan mengaku bahwa Kepolisian sudah mendapatkan informasi perkiraan adanya serangan teror selama Natal maupun Tahun Baru. Berdasarkan laporan ini Polres Tangsel tidak mau underestimate dan tetap menyikapinya secara serius.
“Iya kami mendapatkan laporang itu (aksi teror) dan kami tidak akan underestimate dan tetap akan melakukan penjagaan ketat selama natal dan tahun baru,” terang Kapolres.
Sementara itu Kabag Ops Polres Tangsel, Kompol Hadi Supriatna mengatakan bahwa personil gabungan yang akan dilibatkan sebanyak 1.822 personil terdiri dari Kepolisian 975 personil, TNI 150 personil dan personil gabungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran, Pramuka, Pokdar sebanyak 745 personil.
“Untuk Pospam yang disiapkan oleh Polres Tangerang Selatan ada 8 Pospam, yaitu : Pospam Gading Serpong, Pospam Karawaci, Pospam Living World, Pospam Giant Bintaro, Pospam WTC Matahari, Pospam Fly Over Ciputat dan Pospam Gereja Christ Catedral serta Pospam Pamulang Square. Dengan melibatkan personil gabungan yang akan disiagakan di Pospam tersebut adalah sebanyak 606 personil,” jelas Kabag Ops.
Pihak Kodim 0506 Tangerang juga menyatakan siap membantu Kepolisian dalam menjaga keamanan selama Natal dan Tahun Baru.
“TNI siap membantu pihak kepolisian dalam menjaga keamanan selama perayaan natal dan tahun baru. Jika dibutuhkan pasukan maka Kodim akan berkoordinasi dengan batalyon yang ada diwilayah Tangerang,” ujar Pasi Operasi Kodim 0506 Tangerang Kapten Tarsan.
Pemkot Tangsel yang diwakili oleh Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel optimis pelaksanaan Natal dan Tahun Baru di Tangsel berlangsung aman dan lancar.
“Selama 8 tahun Kota Tangsel berdiri, perayaan hari besar keagamaan berlangsung tertib dan aman. Hal ini merupakan hasil kerjasama dan komunikasi yang baik antara Pemkot Tangsel, Aparat keamanan dan juga umat beragama yang ada,” ucap Muhammad.
Terkait dengan isu adanya sweeping ormas menyikapi Fatwa MUI Nomor 56 tahun 2016, tentang larangan penggunaan atribut keagamaan non muslim. Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangsel Abdul Rojak menegaskan bahwa fatwa ini sifatnya imbauan, MUI Tangsel tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan sweeping dan juga mengharapkan agar ormas Islam di Tangsel agar tidak melakukan sweeping.
“Fatwa MUI sifatnya hanya menganjurkan dan tidak ada unsur paksaan, karena kewajiban MUI hanya mengingatkan kepada Umat Muslim agar tidak mengenakan atribut-atribut non Muslim. Begitu juga sebaliknya, jika perayaan hari besar umat Islam juga tidak memaksakan non Muslim untuk memakai atribut umat Islam,” kata Rojak.
Dalam Rapat Koordinasi ini selain dihadiri oleh Pemkot Tangsel dan juga Aparat keamanan, juga dihadiri oleh perwakilan pengurus Gereja, pengelola Hotel, pengelola Pusat Perbelanjaan, Pengembang Perumahan, serta instansi terkait lainnya. (Nto)