Serpongupdate.com – Teknologi kesehatan pada penanganan stroke dan nyeri semakin berkembang. Untuk itu, Siloam Hospitals TB Simatupang berbagi pengetahuan mengenai penanganan terkini stroke dan nyeri kepada para dokter umum dan masyarakat yang hadir dalam seminar ‘Stroke and Pain Management”, Selasa (28/01) di Aula Pertemuan Siloam Hospitals TB Simatupang.
“Kami berharap melalui seminar ini para dokter umum khususnya dan masyarakat turut mendapatkan pengetahuan baru atau penyegaran terkini mengenai stroke dan nyeri,” sambut Direktur Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, dr Harijanto Solaeman MM.
Neurologist, dr. Dina Melana, Sp.S., salah satu pembicara seminar menyampaikan, mengingat angka kejadian stroke pun sangat tinggi di Indonesia. Dengan demikian diharapkan bisa tetap menjaga kualitas hidup penderita pasca terkena stroke.
“Salah satu penanganan terkini pada penderita stroke adalah pemberian terapi trombolitik. Hal itu bahkan telah di lakukan pada pasien stroke berusia 83 tahun. Hasilnya sangat baik dan mengalami perbaikan. Bahkan kualitas hidupnya tidak berkurang walau telah mengalami stroke,” paparnya.
Lebih lanjut Dina mengatakan, seluruh penanganan terkini tersebut dapat dilakukan Siloam Hospitals TB Simatupang dengan didukung oleh para dokter yang mumpuni di bidangnya serta berbagai alat yang mendukung.
Adapun dikesempatan yang sama, pembicara lainnya, Spesialis Neuro Surgeon, Dr. dr. Ferry Senjaya, Sp.BS, AFAANS, turut mengingatkan akan penanganan stroke secara tepat dan cepat. Terlebih, periode emas dari stroke hanyalah 3-4 jam sejak timbulnya gejala, guna mencegah terjadinya kecatatan atau bahkan kematian.
“Nyeri kepala sering disalah artikan sebagai hipertensi, kolesterol atau nyeri secara umum sehingga berobat saat sakit saja. Padahal dalam fakta, banyak juga hipertensi dan kolesterol namun tidak mengalami nyeri kepala sehingga tiba tiba jatuh sakit dan stroke. Hal ini yang harus disampaikan ke publik, bahwa tekan faktor resiko sedini mungkin dengan segera cek kesehatan secara berkala,” papar Ferry.
Menurutnya penangan darurat serangan stroke, adalah segera memanggil ambulan atau segera dibawa ke rumah sakit yang lengkap secara fasilitas.
“Penanganan mendadak kepada pasien stroke jangan diberi air atau makan, cukup kasih obat nyeri jika merasa nyeri, laku segera larikan ke rumah sakit. Apabila sulit untuk makan atau sulit kencing, harus ditangani sebelum 1×24 jam untuk masuk ruang operasi. Ini untuk menyelamatkan hidup pasien, ” tutup Ferry Senjaya. (rls/foto ist)