Jelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendatang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banten menggelar sosialisasi pengawasn Pilgub kepada sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan mahasiswa di Kantor Sekretariat Panwaslu Kota Tangerang Selatan Jl. Kencana Loka Blok I 5/19 Sektor XII Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (22/10).
Dalam Sosialisasi Pengawasan ini hadir sebagai pembicara diantaranya Ketua Bawaslu Banten Pramono Tanthowi, Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz dan Anggota KPU Kota Tangsel Badrussalam.
Ketua Bawaslu Banten Pramono Tantowi mengajak agar seluruh lapisan masyarakat berpartisipasi dalam pengawasan, alasannya adalah semakin rapat masyarakat melakukan pengawasan maka potensi pelanggaran bisa diketahui dengan maksimal.
“Sehingga diharapkan kelompok masyarakat yang sadar politik diharapkan partisipasinya, namun demikian masyarakat Indonesia pada umumnya masih kurang sadar terhadap politik,” kata Tantowi.
Tantowi mengapresiasi organisasi masyarakat yang juga berpartisipasi dalam Pilkada, misalnya menjadi relawan pendukung maupun kader politik dari salahsatu calon.
“Hal ini cukup baik untuk memberikan pendidikan politik bagi organisasi tersebut. Sehingga dapat juga dilibatkan dalam melakukan pengawasan terhadap pelanggaran Pilgub sehingga potensi pelanggaran dapat diminimalisir,” paparnya.
Sementara itu Anggota KPU Tangsel Badrussalam sebagai penjelasan awal kepada peserta yang hadir mengatakan bahwa Pilkada Gubernur 2017 mendatang merupakan Pilkada serentak yang kedua di Provinsi Banten dan sudah ditetapkan pada tanggal 15 Februari 2017 mendatang.
“Rencananya Pilkada Serentak selanjutnya akan dilaksanakan pada Juni 2018 dan kemudian Pilkada Serentak selanjutnya akan dilaksanakan November 2020 dan pada tahun 2024 akan digabung secara keseluruhan mulai Pileg, Pilpres, Pilgub maupun Pilbup/Pilwalkot,” terang Badrusalam.
Badrus menceritakan KPU Tangsel melakukan sedikit survey terhadap pola pemilih di Tangsel, dan cukup mencengangkan masyarakat di Tangsel masih terlibat money politik sekitar 60 persen.
“Untuk itu perlu menjadi perhatian sendiri serta pengawasan terhadap money politik di Tangsel,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Koordinator Nasional JPPR Masykurudin Hafidz berharap agar masyarakat semakin cerdas dalam memilih, dalam artian masyarakat yang cerdas adalah mau datang ke TPS dengan sebelumnya mempelajari calon yang ada dan kemudian memilih calon yang terbaik.
“Masyarakat yang cerdas tidak hanya ikut Pilkada saja, tetapi masyarakat yang menganalisa terlebih dahul siapa calon yang terbaiknya,” ujarnya.
Untuk itu menurutnya perlu diberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pendidikan politik, bukan saja sekedar memilih Kepala Daerahnya saja, tetapi bagaimana masyarakat diberikan pendidikan bahwa Pilkada adalah saling menghargai dan bertoleransi dalam perbedaan.
Pemilihan Gubernur Banten yang merupakan bagian dari Pilkada Serentak tahap kedua ini akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017 mendatang dan akan diikuti oleh dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, yaitu pasangan Rano Karno Embay Mulya Syarif dan pasangan Wahidin Halim Andhika Hazrumy. (Nto)