Gubernur Banten Rano Karno menyebutkan beberapa wilayah di Banten masih belum terakses jaringan internet dengan baik (blank spot), sehingga penerapan pelayanan secara elektronik oleh Pemda kepada masyarakat di Banten terjadi perlambatan.
“Kalau menerapkan ini (smart city) di Banten masih sulit, karena apa, jujur masih ada beberapa wilayah di Banten yang blank spot. Kalau Kota Tangsel, Tangerang, Kabupaten Tangerang oke, tapi kalau Pandeglang, Lebak ini masih ada yang blank, “ ucapnya, Selasa (20/9/2016), di Balai Kota Tangerang, dalam acara penandatanganan MOU Tangerang Smart City Partnership bersama 30 Kota / Kabupaten di Indonesia.
Untuk itu lanjut Rano, dirinya mendorong penerapan smart city di delapan kabupaten/kota yang ada di Banten, untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan publik melalui aplikasi elektronik smart city.
“Kita dorong delapan kota/ kabupaten di kita menerapkan ini, kalau sudah jalan. Provinsi tinggal mengutip dan ini mudah saja, awalnya yang membangun kabupaten/kota. Tapi kalau internal Provinsi KP3B Banten sudah ada,” lanjut Rano.
Area blank spot yang ada di Banten itu terjadi juga di beberapa tempat wisata seperti Ujung Kulon dan Tanjung Lesung. “Sebagai tempat pariwisata, ini bahaya karena tidak terdukung oleh jaringan yang bagus,” bilangnya.
Menurut Rano, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan beberapa perusahaan penyedia jasa layanan broadband untuk membangun infrastruktur di area-area blank spot yang ada di Banten.
“Sudah saya sampaikan dengan penyedia provider untuk diberi penguatan jaringan broadband di sana, bukannya tidak ada tapi masih lemah sinyalnya,” terang Rano. (han)