Serpongupdate.com– Sejumlah warga di Kota Tangerang Selatan tampak antusias mengikuti kegiatan pelatihan budidaya tanaman menggunakan hydroponic system. Perkembangan tanaman hydroponic system saat ini makin berkembang pesat seiring dengan bertambahnya minat konsumen terhadap tanaman organik,
Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, berharap kegiatan pelatihan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi warga kelompok tani. Peserta pelatihan yang telah berpengalaman bisa membagikan ilmunya kepada warga pemula.
“Tanaman hydroponic pangsa pasarnya sudah ada. Yang penting kualitasnya baik dan restoran-restoran pasti mau menerima,” katanya di Balai Penyuluhan Pertanian, Jombang, Kecamatan Ciputat, Selasa, 12 Desember 2017.
Pemkot, terang Walikota Airin, bersama Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangerang Selatan sepakat siap menampung hasil panen hydroponic dari warga sekitar.
Di lokasi yang sama, Roni Arifin, pemilik kebun sayur yang telah berpengalaman dan berhasil mengembangkan tanaman hydroponic didaulat mentransfer ilmu. Menurutnya, pangsa pasar tanaman hydroponic semakin menggiurkan.
Ditandai terus bertumbuh dengan banyaknya warga di berbagai wilayah di Indonesia mulai menggeluti sisten tanam hydroponic.“Makanya harganya premium,” katanya.
Roni ungkapkan, dari hasil kajian serta pengamatannya pada sejumlah tempat, sistem tanam hydroponic di Kota Tangerang Selatan tepat untuk dikembangkan. Hal itu didukung oleh kondisi monografi wilayah.
“Ph airnya cukup baik. Antara 6 dsampai 7,3 Ph. Jika digunakan untuk hydroponic sudah langsung jadi,” terangnya. Kadar air cocok untuk daya serap akar hydroponic
Prinsip dasar hydroponic dibagi menjadi dua. Yaitu, air mengalir dan tidak mengalir. Cara bercocok tanam ini lebih mengutamakan media air yang telah dicampur dengan nutrisi.
Pertumbuhan lebih cepat, luas lahan yang dipakai cukup minimalis dan hasil panen lebih tinggi ketimbang tanam konvensional. Ditambah lagi pengendalian hama lebih mudah serta harga jual komoditi tanaman ke pasaran tergolong tinggi.
Komoditi tanaman hydroponic pun telah punya pangsa pasar tersendiri. Digemari oleh masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Sebab makanan dari hydroponic diyakini baik bagi kesehatan lantaran tidak memakai pestisida selama masa tanam.
“Tanaman yang punya nilai jual tinggi jenis letus. Karena buat salad, tidak perlu di masak, mentah bisa di makan,” tambah Roni (ccp)