Serpongupdate.com – Pandemi Covid-19 yang berjalan selama 18 bulan di Indonesia, tidak semua sektor berdampak, bahkan bisa dikatakan membawa keuntungan di beberapa sektor. Antara lain sektor kesehatan dan properti (dalam hal ini adalah produk investasi).
Ali Tranghanda selaku CEO Indonesia Property Watch memaparkan, bahwa sektor properti tidak sepenuhnya kehilangan daya beli. Bahkan berdasarkan data, project yang diluncurkan ketika pandemi justru lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi.Ketika pandemi, keuangan masyarakat pasti berdampak, faktanya semakin ke bawah, semakin terganggu.
“Namun yang menengah keatas daya belinya masih ada dan menyimpan uangnya di perbankan dan mereka akan memilih properti sebagai investasi. Itulah yang ditangkap pengembang properti dengan meluncurkan produk-produk baru di tengah pandemi dengan target menengah atas,” terang Ali dalam Webinar Properti ‘Pilihan Investasi Properti di Lokasi Premium’ yang diadakan Paramount Land pada Selasa, 7 September 2021 dalam memperkenalkan Pasadena Residence di Kawasan Premium Gading Serpong.
Terkait pilihan properti yang menjanjikan dan bisa dipercaya. Ali Tranghanda mengungkapkan pilihan terhadap properti, baik sebagai tempat tinggal atau investasi. Sebaiknya calon konsumen memperhatikan track record dari pengembang atau developer dan produk yang dihasilkan. Untuk pilihan pengembang, biasanya kita harus memperhatikan perjalanan dari developer tersebut, tentunya dengan kredibiltas yang baik.Sedangkan untuk pilihan produk hunian. Selain lokasi yang strategis dan desain rumah yang fungsional, konsumen juga melihat material rumah sebagai poin lain yang patut dipertimbangkan. Soal lokasi, hunian di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi tetap diminati oleh masyarakat meskipun di tengah pandemi.
“Salah satu wilayah yang potensial dijadikan investasi di Tangerang adalah Gading Serpong. Paramount Land telah mengembangkan Kota Gading Serpong sebagai pusat hunian dan komersial yang saling terintegrasi dengan berbagai fasilitas lengkap. Fasilitas, infrastruktur, dan produk hunian serta komersial yang lengkap itu merupakan upaya dalam memenuhi komitmen sebagai pengembang terpercaya,” tambah Ali Tranghanda.
Pada kesempatan yang sama Felicia M. Simon, Executive Vice President of Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjelaskan, pada semester pertama tahun 2021 kondisi ekonomi terus membaik, bahkan ekspor Indonesia meningkat 30% dari kuartal sebelumnya.
Untuk menggerakkan pemulihan ekonomi, pemerintah memberikan sejumlah stimulus di sektor properti, di antaranya suku bunga yang rendah hingga 3,5%, DP rendah dan PPN ditanggung pemerintah.
“Kita ketahui bersama hunian merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat Indonesia. Memiliki rumah adalah sebuah mimpi. Selama pandemi kami melihat daya beli konsumen itu tetap ada terutama menengah atas, tinggal bagaimana menggerakkan mereka untuk berinvestasi itu yang harus kita lakukan,” terangnya.
Seperti diketahui, tahun ini merupakan salah satu periode paling istimewa, di saat pandemi seperti ini pemerintah memberikan stimulus dengan memberikan suku bunga yang paling rendah selama 10 tahun terakhir.
Untuk menjembatani konsumen memiliki hunian, kami melakukan terobosan melalui sejumlah program seperti mengadakan virtual expo pada Kamis, 9 September 2021, bekerjasama dengan ratusan pengembang secara nasional. Sehingga konsumen dapat memilih rumah di lokasi manapun tanpa melanggar protokol kesehatan secara online, melakukan simulasi harga, hingga memantau secara online.
“Data Bank Indonesia saat ini menunjukkan pertumbuhan kredit konsumsi terus meningkat terutama pada KPR. Untuk mendukung hal tersebut, kami akan terus memberikan program-program dan kemudahan kepemilikan rumah bagi konsumen,” tambah Felicia. (Red)