SerpongUpdate.com – Calon jalur independen dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun 2020 mendatang dinilai masih cukup berpeluang dalam pesta demokrasi lima tahunan di Tangsel ini.
Hal ini terungkap dalam Diskusi Publik yang digelar Tangsel Club di Resto Bukit Pelayangan (Bupe), Cilenggang, Serpong, Kota Tangsel, Rabu, (25/09/2019).
Menurut salah satu peserta diskusi ini, Aru Wijayanto yang merupakan Aktivis Anti Korupsi Tangsel cukup optimis calon dari jalur independen bisa berpartisipasi dalam Pilkada Tangsel.
“Dalam sejarah penyelenggaraan Pilkada Tangsel ada calon independen yang ikut sebagai peserta Pilkada namun ternyata jumlah suaranya masih belum bisa menyaingi jalur partai politik, tetapi jalur independen masih bisa saja terbuka untuk Pilkada Tangsel 2020 mendatang,” kata Aru
Sementara itu bakal calon Walikota yang digadang-gadang maju melalui jalur independen Suhendar menuturkan sebagai warga negara yang tidak menjadi kader dari partai manapun maka rencananya akan maju menjadi Calon Walikota Tangsel dari jalur independen.
“Namun setelah mendapat masukan dari rekan-rekan bahwa ada salah satu partai yaitu PDI Perjuangan yang membuka penjaringan Calon Walikota Tangsel tanpa mahar, maka saya mencoba mendaftar,” ujar Suhendar.
Namun menurut Suhendar meskipun masuk melalui Parpol tetapi format perjuangan tidak akan berubah pola kerja Tim dan Relawan
“Tim dan Relawan kami tetap bekerja, khususnya terkait dengan proses penggalangan dukungan warga untuk individu Suhendar sampai ada keputusan selanjutnya.
Sebab bagian terpenting pada kontestasi politik adalah bukan pada pilihan jalur independen atau jalur parpol, mengingat kedua jalan tersebut sama baiknya, melainkan pada seberapa kuat kita semua melakukan penggalangan dukungan serta mobilisasi massa untuk memenangkan Pilkada nanti,” tambahnya.
Dalam diskusi yang mengangkat tema, Prospek Jalur Independen dan Arah Perubahan Politik ini Anggota DPRD Tangsel dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2014 – 2019 Siti Khodijah menjelaskan mekanisme pencalonannya di PKS.
“Pengurus Pusat PKS sudah mengintruksikan kita di daerah dalam Pilkada ini harus mengusung kadernya sendiri,” kata Siko panggilan akrabnya.
Ia menjelaskan di PKS sendiri sudah melakukan penjaringan internal dan sudah diterima lima besar calon kemudian mengerucut menjadi dua besar yaitu Ruhamaben dan Siti Khodijah.
“PKS juga akan melakukan survey calon dari eksternal. Kemudian nanti hasil survey eksternal tersebut akan disingkronkan dengan penjaringan Internal untuk kemudian dijadikan Calon Walikota yang diusung oleh PKS,” ujar Siko.
PKS dalam Pilkada Tangsel juga harus melakukan koalisi dengan partai lain
“PKS sendiri saat ini baru mempunyai 8 kursi masih kurang 2 kursi lagi untuk mencalonkan Calon Walikota Tangsel,” tambahnya.
Presiden Tangsel Club Uten Sutendi yang menjadi moderator diskusi berharap agar Pilkada Tangsel lebih menarik dengan berbagai jalur pencalonan mulai dari partai politik maupun jalur independen.
“Kita tunggu saja apakah ada yang menggunakan jalur independen dalam Pilkada nanti,” tutup Uten. (Nto)
