Serpongupdate.com – Pilpres 2019 tinggal hitungan bulan lagi. Indonesia akan menjalankan hajatan besar pesta 5 tahunan itu secara serentak, dengan segmen besar pemilih berasal dari kalangan generasi milenial. Dukungan suara mereka, dipastikan sangat menentukan siapakah yang menjadi kampium pada pemilihan presiden nanti.
Hasil survei yang dilakukan oleh Center for Political Communication Studies (CPCS) menyebutkan, jika calon presiden petahana Joko Widodo mendapat dukungan suara terbanyak dari generasi milenial. Pasangan nomor urut 01 meraup dukungan hingga 49,3 persen, sedangkan pasangan Prabowo-Sandi hanya mendapat 28,8 persen.
“Pada semua kelompok umur, Jokowi-Ma’ruf jauh mengungguli Prabowo-Sandi, yaitu 53,8 persen berbanding 30,6 persen,” terang Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam keterangan tertulis hasil surveinya, Selasa (29/1/2019).
Dengan selisih elektabilitas lebih dari 20 persen, maka pasangan Jokowi-Ma’ruf akan melenggang mulus melanjutkan kepemimpinannya untuk periode kedua. Keunggulan itu tidak mengherankan, lantaran sejak awal muncul di panggung politik nasional, Jokowi kerap menggunakan metode komunikasi yang disukai kalangan milenial.”Tidak hanya aktif ngevlog dan media sosial, gaya Jokowi seperti mengendarai motor chopper dan menggemari musik metal sangat menarik perhatian milenial,” bebernya.
Meskipun demikian, kedua kubu Capres-Cawapres maupun penyelenggara Pemilu harus mencermati tingginya peluang golput generasi milenial. Disebutkan dalam hasil survei itu, jika responden yang belum memutuskan pilihannya meningkat dari 15,7 persen pada semua kelompok umur menjadi 21,7 persen pada kelompok milenial dan pemilih pemula.
Generasi milenial sendiri merupakan pengguna aktif internet dan media sosial, serta cenderung tidak menyukai cara-cara konvensional dalam tradisi politik lama. Sehingga perlu metode komunikasi politik yang lebih kreatif dan kekinian guna menjaring suara mereka.”Golput tidak perlu dicemaskan, asalkan milenial dapat diyakinkan untuk berpartisipasi,” tutupnya.
Adapun survei CPCS dilakukan pada tanggal 2 hingga 11 Januari 2019. Jumlah respondennya mencapai 1200 orang yang mewakili seluruh Provinsi. Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Jumlah pemilih milenial yang berusia antara 17 hingga 35 tahun mencakup 34,3 persen responden.
Sementara itu, dukungan para Habaib dan tokoh ulama diyakini juga akan memengaruhi tingkat elektabilitas para Capres. Misalnya baru-baru ini kembali muncul dukungan dari habaib di Situbondo, Jawa Timur. Mereka menegaskan arah pilihannya kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf.”Ada banyak alasan para habaib mendukung pasangan Capres-Cawapres menjadi pemimpin nasional, salah satunya yang prinsip adalah kualitas karakter manusianya,” terang Rio Arif Wicaksono, pengurus GP Ansor Tangerang.
Menurut Rio, kualitas karakter manusia terbagi tiga, yakni karakter ibadah, karakter akhlak, serta karakter ilmunya. Dikatakan dia, masyarakat bisa membandingkan mana yang terbaik diantara pilihan pasangan yang ada, karena tiga karakter itu bisa menentukan kemampuan dalam memimpin.
“Ketiga hal itu bisa dicari karena mereka hidup di zaman kita. Jadi kita tahu kualitas terbaik dari sisi akhlak, sisi ibadah, dan sisi ilmu. Saat ini memang karakter Bapak Jokowi lebih unggul,” imbuhnya.
Dilanjutkannya, pertimbangan-pertimbangan itu yang membuat kebanyakan ulama dan para habaib mendukung pasangan 01. Ditambah lagi dengan hasil kinerjanya selama memimpin sejak 4 tahun lalu, kemajuan pembangunan kian mendongkrak kepuasan masyarakat atas Capres Jokowi-Ma’ruf.
“Semoga dengan hasil kerja nyata yang telah direalisasikan kepada masyarakat, beliau akan terpilih lagi pada Pemilu 2019,” tandasnya. (jol)