Senin, 14 April 2025
Serpong Update
Gallery

Hadapi Pandemi Covid-19, GMFI Terapkan Strategi Berjenjang

Serpongupdate.com – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) menggelar Paparan Publik tahun 2020 yang menyampaikan optimisme dalam mempertahankan roda bisnis walau pandemi belum berakhir.

Prediksi waktu pemulihan industri MRO (Maintenance Repair & Overhaul) yang dikembangkan oleh beberapa pakar menunjukkan angka yang beragam. Ditengah kondisi penularan yang masih tinggi serta resesi ekonomi global, industri MRO diperkirakan baru dapat pulih pada tahun 2023.

Waktu pemulihan bisnis ini disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya laju penyebaran virus, durasi waktu pengembangan vaksin, kecepatan pemulihan negara-negara di dunia, dan kebijakan pembatasan pergerakan antar negara.

GMFI telah menerapkan strategi berjenjang mulai dari penerapan strategi jangka pendek, strategi jangka menengah, hingga strategi jangka panjang agar GMFI memiliki ketahanan melewati masa pandemi dan tetap bisa tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan guna menyikapi penurunan pasar MRO global yang diprediksi mencapai 40% sepanjang tahun 2020.

Direktur Utama GMFI, I Wayan Susena menyampaikan, bahwa memasuki semester dua tahun 2020, secara berangsur, maskapai penerbangan mulai kembali meningkatkan operasionalnya seiring dengan pelonggaran pembatasan pergerakan di berbagai wilayah dunia. Tren ini juga berdampak positif terhadap peningkatan operasional MRO. “Semoga perbaikan ini akan terus menunjukkan grafik yang baik, perlahan namun pasti.” ungkap Wayan, Senin (28/9).

Turbulensi di dunia aviasi sangat memengaruhi kinerja keuangan perusahaan selama semester 1. Pendapatan GMFI mengalami penurunan sebesar 35% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi dari turunnya pendapatan berbasis flight hours, penundaan jadwal perawatan akibat operasi pesawat udara yang tidak optimal, serta turunnya penyerapan customer internasional akibat pembatasan akses masuk dari/ke luar negeri dampak pandemi COVID 19.

Rencana jangka pendek awal yang diterapkan GMFI adalah mengelola likuiditas dan arus kas GMFI. “Kami melakukan renegosiasi dengan pelanggan terkait pricing dan terms of payment, serta melakukan percepatan proses penagihan untuk pekerjaan yang sudah selesai”, ujar Wayan.

GMFI pun melakukan penundaan pengeluaran CAPEX pada proyek-proyek pengembangan yang belum menjadi prioritas serta melakukan restrukturisasi hutang dengan kreditur.

Selain menjaga arus kas, diversifikasi bisnis menjadi strategi yang diterapkan GMFI guna mengoptimalisasi pendapatan.“GMFI mengoptimalisasi kapabilitas yang sudah dimiliki untuk memaksimalkan pendapatan di sektor aviasi, GMF fokus untuk memaksimalkan perawatan dan modifikasi pesawat cargo, potensi bisnis private jets dan perawatan pesawat angkut militer,” terangnya.

Diluar sektor aviasi, GMFI juga melakukan upaya peningkatan bisnis perawatan Industrial Gas Turbine Engine dengan melakukan penetrasi pada industri pertambangan, minyak, dan gas untuk perawatan mesin-mesin turbin.

GMFI juga mencanangkan strategi konsolidasi global sebagai strategi jangka Panjang Perseoran setelah pandemi COVID-19 berakhir guna mempercepat proses recovery bisnis. GMFI berencana untuk melakukan horizontal alignment dengan partner-partner, baik itu MRO dalam negeri, institusi pertahanan, dan pelaku industri sejenis untuk memperkuat ketahanan ekosistem dunia aviasi. Tujuan strategi ini tentunya guna peningkatan kapabilitas, percepatan pengembangan usaha, serta perluasan portofolio customer.

“Recovery industri penerbangan akan mampu diraih dengan collective effort seluruh pihak yang ada di dalamnya, begitupun dengan recovery GMFI, kita perlu berkolaborasi, untuk saling dukung dan membangun kekuatan bersama,” tutup Wayan. (Fjn)

Berita Terkait

Leave a Comment