27.1 C
Tangerang Selatan
Selasa, 26 November 2024
Serpong Update
COMMUNITY

JWFMD : Hanya 6 Persen Jurnalis Perempuan di Media

Gender menjadi sebuah isu yang menarik di ajang Jakarta World Forum for Media Development 2016 yang bertempat di Universitas Multimedia Nusantara. Dengan pembicara Hermien Kleden, seorang Chief Editor, Tempo English Weekly (Indonesia) dan Ranna Sabbagh seorang Executive Director dari Arab Reporters untuk jurnalisme investigasi.

Mengangkat tema Women at the Helm sesi yang terangkum dalam kategori best practice ini memberi kesempatan para pembicara membagikan pengalaman sukses mereka sebagai jurnalis perempuan dan peran perempuan dalam jurnalisme.

Faktanya jumlah jurnalis perempuan dalam media masih sedikit dibandingkan laki-laki. Hal ini dilatar belakangi karena pandangan terhadap peran perempuan yang dipengaruhi oleh budaya dan kepercayaan. Seperti yang diungkapkan oleh Hermein mengenai kondisi di Indonesia yang masih didominasi oleh kaum laki-laki.

“Hanya sekitar 6 persen jurnalis perempuan yang berhasil menduduki posisi atas dalam media dan 94 persen mayoritas jurnalis perempuan bekerja sebagai reporter bukan pembuat keputusan editorial” ungkap Hermein.

Pada dasarnya, perempuan memiliki akses yang sama untuk menjadi seorang jurnalis yang sukses, namun untuk mencapainya perempuan perlu usaha yang lebih dibandingkan laki-laki. Hal tersebut dikarenakan perempuan memiliki peran ganda di keluarga maupun dalam profesionalitas pekerjaan yang merupakan salah satu tantangan yang dihadapi. Tidak jarang juga jurnalis perempuan harus menghadapi berbagai kondisi yang mengarah ke pelecehan.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Ranna menjelaskan bagaimana perempuan bersikap yang seharusnya dalam jurnalisme saat ini yaitu mengedepankan sisi profesionalisme bukan feminisme, dan kepercayaan diri.

“Saya melihat diri saya bukan sebagai perempuan tetapi sebagai profesional, jika kita terus melihat perbedaan antara perempuan dan laki-laki maka kita hanya terus menghadapi rintangan” ujar Ranna

Hermien dan Ranna merupakan sosok jurnalis perempuan yang berhasil mengatasi ketimpangan gender dalam praktik jurnalisme. (rls)

Berita Terkait

Leave a Comment